Setelah sampai di mansion mewah milik keluarga al fatah vanya dituntun oleh arini untuk berjalan ke kamar refanno
Kamar berukuran besar ini bernuansa hitam dan abu abu tak lupa dengan wangi khas refanno membuat kamar ini semakin musk
"duduk nak, sebentar mama cari p3k" ucap arini
"gausa mah, vanya bisa kok obatin sendiri" tolak vanya halus
"yaudah bentar mama ambilin alat alat nya dulu, TIDAK ADA PENOLAKAN Sayang" arini menekan kata 'tidak ada penolakan' saat melihat vanya akan membantah ucapannnya
"iya mah, maaf vanya banyak ngerepotin mama" sesal vanya dan dibalas gelengan kuat oleh arini
"gak sama sekali sayang" jawab arini lalu mengecup pelan pelipis menantunya itu ketika hendak turun kebawah
Vanya memperhatikan mama mertuanya nya berlalu dihadapannya
Seketika vanya merasa rindu dengan keluarga nya di kampung, terlebih pada ibu dan bapak nya
Sepintas ide lewat di kepala nya vanya berfikir bagaimana jika ia liburan ke jogyakarta yang merupakan tempat kelahirannya
Apakah mamah arini dan papa ardi akan mengizinkannya? Persetan dengan refanno, vanya sedang kesal dan kecewa dengan refanno mengingat kelakuan refanno tadi siang membuat vanya sakit
Tak lama mama mertua nya datang dengan nampan yang berisi semangkuk balok es yang berukuran kecil dan handuk kecil tak lupa dengan kotak p3k
"kamu belum lapar sayang? sudah jam 2 loh" tanya arini
"belum mah, tadi siang vanya udah makan kok" bohong vanya padahal vanya hanya makan sewaktu sarapan bersama refanno
"yaudah kalo begitu, mamah mau istirahat dulu ya" vanya mengangguk sebagai jawaban
Sore ini refanno sedang berada di bangku yang ada dipinggir kolam renang rumah nya
Sepi dan keheningan menyapa nya
Biasanya slalu ada sapaan lembut dari suara vanya setiap refanno Pulang kerja
Dan akan tercium wangi masakan yang membuat perut siapa pun keroncongan setiap menghirup nya
Semua ingatan itu terus berputar dalam otak dan pikirannya membuat pria itu merasakan rindu yang teramat besar dan rasa takut kehilngan semakin menjadi jadi
Refanno menyesal mengapa dirinya tidak bisa mencintai istri nya yang sangat amat sempurna, tidak Heran Jika mamah nya sangat membela istri nya itu dari pada vita mantan kekasihnya
Mengenai vita- siang tadi tak lama dari kepergian vanya dan mama nya refanno memaksa vita untuk bertemu di sebuah cafe dan langsung memutuskan hubungannya vita tak lupa dia memberikan bukti yang mamanya kirim, setelah itu reffano meninggalkan vita yang masih menangis
Kembali lagi ke vanya, refanno tidak tahu apa yang sedang dia rasakan pada vanya tapi satu hal yang sangat refanno yakini jika dia sudah menyayangi wanita yang sudah beberapa bulan ini menjadi istrinya
Refanno sebenarnya ingin sekali menjemput vanya untuk kembali kerumah, tapi dia sudah berjanji untuk membiarkan vanya menginap dirumah mama nya guna membiarkan wanita itu menenangkan hati nya
Disini disebuah desa di kota jogyakarta terlihat seorang wanita muda yang sedang membersikan pekarangan rumah nya
Dia adalah vanya, sudah sekitar dua hari vanya Berada disini. mengapa bisa dia berada disini? Sekuat tenaga dia meyakinkan kedua mertua nya, dia meminta izin untuk pulang kekampung halamannya dengan alasan 'kangen keluarga di kampung' akhirnya mama arini dan papa ardi mengizinkannya, walaupun papa ardi sebetulnya tidak mengizinkan nya tapi akhirnya dengan bujukan lembut akhirnya papa ardi mengizinkanya dengan syarat tidak boleh lebih dari satu minggu. Dengan antusias vanya langsung memeluk kedua mertua nya yang sudah dia anggap seperti orang tua nya sendiri itu jadilah dia sekarang sampai di daerah istimewa jogyakarta.
Banyak tetangga yang menyapa dan dibalas dengan sapaan ramah serta senyuman oleh vanya
Seketika vanya teringat dengan suaminya, apakah suaminya itu sudah makan atau belum? Apakah suaminya itu tidur teratur atau tidak
Sebenarnya vanya ingin menghubungi refanno tetapi mengingat pesan nya selalu diabaikan oleh refanno membuat vanya ciut dan akhirnya vanya hanya menanyakan kabar dari mama Mertuanya dan yang vanya tahu dari mama mertunya, akhir akhir ini vanya sangat sibuk dikantor tapi mama arini menyakinkanya untuk tidak perlu merasa cemas karna mama arini akan memantau refanno dari jauh. Membuat vanya sedikit tenang
Begitu pula dengan keluarga nya yang disini, mereka menanyakan mengapa refanno tidak. Ikut Vanya ke jogya dan hanya dibalas masalah kerjaan untung saja mereka percaya.
Setelah puas bergulat dengan pikirannya mengenai rindu Nya pada refanno akhirnya vanya memutuskam Untuk mandi karna dirinya sudah sangat berkeringat
Hanya membutuhkan waktu Dua puluh menit vanya sudah rapi dengan baju panjang dan hijab nya
Vanya hendak menjemur pakaian yang tadi ia cuci saat hendak mandi tadi ke tali jemuran di samping rumah nya.
Vanya menonton tv untuk membunuh rasa bosannya dan benar saja, tak. Terasa jam sudah pukul 12.00 dan orang tua nya pun sudah pulang dari kebun.
Vanya memutuskan untuk Sholat dzuhur setelah itu vanya menyiapkan makan siang untuk mereka
Terdengar suara mobil memasuki pekarangan rumah nya, vanya berjalan keluar rumah dan alangkah terkejutnya vanya melihat siapa yang datang, suami nya refanno kafel alfatah.
Suami nya turun dari mobil dengan kaus hitam lengan pendek dan celana levis hitam dan jangan lupa dengan senyum manis yang bertengger dibibirnya mengarah pada vanya
"kenapa mas refan bisa disini? " tanya vanya heran dan seseorang dibelakang vanya menggeplak pelan lengan vanya
"suami nya datang kok malah di tanya begitu" ucap ibu vanya yang tidak tahu kapan datangnya bersama bapaknya
Refanno langsung menyalami tangan orang tua vanya, lalu refanno segera digiring masuk oleh ibu vanya untuk ikut makan siang bersama
"Suruh saja ibu dan bapak makan duluan, aku masih kenyang" vanya hanya menggangguk lalu mengatakan pada ibu dan bapaknya untuk makan terlebih dahulu
vanya menggiring refanno kedalam kemar nya yang tidak terlalu besar untuk refanno beristirahat.
"maaf kamarnya kecil mas" ucap vanya
"tak apa, ini terlihat sangat nyaman" ucap refanno sambil mengamati sekeliling kamar vanya
"vanya maafkan aku yang selama ini sering menyakiti mu, sungguh aku sangat menyesal" ucap refanno tulus sambil menggenggam tangan vanya
"iya mas aku sudah memaafkan mu" ucap vanya sambil tersenyum
"vanya aku tidak tahu sejak kapan rasa ini bersarang di hati ini, yang jelas aku sudah tidak kuat menyimpanya lebih jauh lagi" ucap refanno panjang lebar
" aku mencintaimu shevanya cantika putri, istri ku" tambah refanno Dengan senyum bahagia sementara vanya membatu mendengar apa yang suaminya katakan
"mas kamu serius? " tanya vanya dengan berkaca kaca, vanya senang bukan main mendengar cinta sepihaknya ternyata sudah berbalas
"iya sayang, aku mencintai mu
Jadi maukah tuan putri mau menerima cinta pria bodoh ini? Maukah tuan putri memulai. Semua nya dari awal? " ucap refanno dengan senyum manis
"aku mau mas refan" jawab vanya lirih lalu mereka berpelukan. dengan perasaan bahagia yang membuncah.