Chereads / strong wife / Chapter 6 - 6

Chapter 6 - 6

Selepas acara peluk Pelukan mereka tadi vanya langsung menyuruh refanno untuk tidur refanno pun nurut saja karna memang tubuh nya sangat letih dan mengantuk

Vanya sedang membereskan rumah nya kemudian seorang pemuda berseragam SMA masuk dan menampilkan wajah penuh tanya setelah melihat mobil xspander berwarna silver terparkir mulus di depan rumah mereka

"kenapa ngga?" tanya vanya kepada pemuda itu yang tak lain adalah adiknya

Angga chandra prastyo adik vanya satu satunya, angga masih duduk di bangku SMA dan berumur 18 belas tahun.  angga dan vanya hanya selisih 3 tahun

"itu di depan mobil mas refanno??" tanya angga dengan suara besar nya

"syutttt!!  Jangan keras keras dek

Nanti mas mu bangun,  dia baru saja tidur" ucap vanya setengah berbisik

Angga hanya mengangguk angguk pelan lalu berjalan menuju kamar nya yang bersebrangan dengan kamar vanya.

Rumah mereka ini tidak terlalu besar,  terdapat 3 kamar lalu ruang tamu mini dan ruang tv yang ada di tengah tengah ketiga kamar tersebut, (posisi nya kotak gtuuu hehe)  kemudian dibelakang ada dapur dan kamar mandi.

Dinding rumah vanya pun masih papan. tapi walaupun begitu suasananya terasa sangat nyaman

🍓

🍓

Hari sudah mulai sore dan jam sudah menunjukan pukul 16.00 tapi refanno masih tertidur nyenyak disana

Vanya memasuki kamar nya itu lalu tersenyum melihat suami nya masih tertidur dengan peluh di keningnya, padahal jendelanya sudah sedikit dibuka.  Mungkin tubuh refanno tidak terbiasa tidur tanpa AC, karna biasanya di rumah pun refanno tertidur dengan telanjang dada walaupun keadaan AC menyala.

Vanya mendekat lalu duduk di pinggir ranjang kemudian vanya mengelap peluh di kening refanno dengan pelan

Vanya menatap wajah tampan suaminya dengan lamat lamat

Alis yang tebal dan hitam,  hidung mancung bak perosotan anak tk dan bibir yang  tidak terlalu tebal dan tidak terlalalu tipis. Bahu kokoh tinggi dan tegap tak lupa tubuh nya yang putih bersih membuat siapa saja tidak bisa mengalihkan pandangan nya dari seorang refanno kafel alfatah

Vanya tersentak ketika tangan refanno menggenggam tangannya

"kagum ya dek, sama wajah tampan mas" vanya terperangah mendengar ucapan refanno yang terkesan kepedean dan lagi sejak kapan suaminya itu memanggil vanya dengan sebutan 'dek'dan menyebut dirinya sendiri dengan sebutan 'mas'

"issshh mas refan apaansii,  ayo bangun udah sore" ucap vanya mengalihkan pembicaraan  lalu vanya menatap kearah lain, wajah nya sekarang sudah merah seperti kepiting rebus karna ketahuan memperhatikan refanno diam diam

"iya sayang. mas mau mandi,  handuk nya mana?" ucap refanno lalu vanya mengambilkan handuk yang belum pernah dipakai dari dalam lemari nya

"nih mas, sana mandi nanti aku siapin baju kamu" vanya memberikan handuk kepada refanno kemudian vanya mengeluarkan baju baju refanno dari dalam tas untuk di letakan dalam lemari

Setelah menerima handuk dari istri nya refanno pun berlalu menuju kamar mandi untuk mandi, ketika refanno keluar dari kamar, refanno berpapasan dengan Angga - adik ipar nya

Angga spontan menyalami tangan kakak ipar nya itu lalu refanno mengulurkan tangannya sembari tersenyum kepada pemuda dihadapannya tersebut

"jam berapa tadi bang refan sampai? " tanya angga

"sekitar jam 12 an kalo gak salah ngga.  eh abang mandi dulu yah nanti sambung lagi ngobrol nya" ucap refanno sembari menepuk pelan bahu  tegap angga dan dibalas anggukan oleh angga

"mau mandi nak??" tanya yanti - ibu vanya

"iya bu. Refan mandi dulu ya bu" pamit refanno tak lupa dengan tersenyum manis kepada ibu mertuanya dibalas anggukan dan senyum pula dengan beliau.

S

K

I

P

Refanno dan angga baru saja pulang dari mushola karna angga mengajak refanno untuk shalat berjamaah di masjid

Kedua pemuda itu mengucapkan salam ketika masuk rumah dan berjalan ke kamar untuk meletakan alat solat mereka

"mas ayo makan dulu,  kamu belom makan lho dari tadi siang" ucap vanya   yang baru saja datang ke kamar

"iya sayang udah laper juga ini dari tadi sore hehe" ucap refanno dengan tangan mengusap perut nya

"hii kok gak bilang dari tadi sih mas,  kamu ada penyakit magh lho" cerocos vanya khawatir

"gapapa sayang,  tadi  udah di ganjel sama roti" ucap refanno sambil mengusap lengan istrinya

"yaudah ayo makan! " gantian vanya yang menarik lembut pergelangan tangan suami nya.

Sejak berbaikan dengan refanno tadi siang entah kemana hilangnya rasa segan dan sungkan nya pada refanno

Intinya vanya sekarang sangat senang dan nyaman dengan perubahan luarbiasa suami nya. Dalam hati nya tak henti henti vanya mengucap syukur kepada allah yang telah mengabulkan doa doanya slama ini.

Setelah sampai di dapur mereka duduk  di meja makan tua namun masih terlihat sangat kokoh yang berada di tengah tengah dapur

"mas duduk dulu,  biar aku ambilin piring" refanno mengangguk lalu duduk di salah satu kursi disana

Vanya membawa dua piring dan dua gelas lalu berjalan menuju meja makan yang salah satu kursi nya sudah diisi oleh suaminya

"yang lain mana dek?" tanya refanno sambil menoleh ke arah pintu  yang menjadi penghubung antara ruangan yang ada dirumah ini

"ibu sama bapak kerumah paman,  belum lama pas mas refan sama angga pulang tadi" jelas vanya lalu membuka tudung saji yang ada di meja itu

Dan disana terdapat semangkuk besar  nangka yang di santan dengan warna kuah yang sangat menggugah selera, 

Mangkuk berikutnya terdapat sambal udang yang di diberi campuran petai. Kemudian ada tempe mendoan yang menjadi pelengkap dari masakan vanya sore ini. Dan semua menu yang tersaji disini adalah termasuk favorite  refanno membuat refanno meneguk liur

"maaf ya mas,  sayur nya seaadanya" ucap vanya

"ini semua sayur kesukaan aku lho dek" jawab refanno dengan berbinar vanya tau jika refanno tidak pemilih dengan prihal makanan tapi vanya tidak menyangka jika refanno suka dengan sayur petai

"alhamdulillah kalo gitu,  sini piringnya aku ambilin" ucap vanya lalu refanno dengan cepat memberikan piringnya pada vanya lalu disini nasi beserta lauk nya oleh vanya

"makasih sayang" ucap refanno setelah vanya memberikan sepiring nasi beserta beberapa lauk miliknya

"sama sama mas refan" jawab vanya malu malu karna mendengar kata sayang yang keluar dari mulut suami nya itu

Lalu mereka melanjutkan acara Makan malam sederhana mereka dengan prasaan yang saling membuncah.