Hari berganti begitu cepat sudah dua Hari refano berada dikediaman mertua nya / orang tua vanya Dan Hari ini mereka berdua memutuskan untuk kembali ke Jakarta.
Pagi ini setelah selesai sarapan bersama, mereka duduk di sofa kusam yang berada di ruang tamu rumah tersebut.
Refanno melirik arloji nya lalu menatap istrinya dan mengangguk, seakan mengatakan 'ayo sudah waktu nya' vanya pun ikut mengangguk
"angga ini abang punya hadiah karna kamu menang memikuti kompetisi pekan lalu, anggap ini sebagai apresiasi abang buat adek abang yang pintar ini" ucap refanno sembari memberikan amplop tebal kepada angga yang tentu saja di tolak halus oleh angga
"gausa bang Makasih. Bukannya angga gak terima tapi apa gak sebaiknya abang sama Mba Vanya simpen buat keperluan keponakan Angga nanti " refanno tersenyum kepada adik ipar Nya yang sangat sopan ini
" yangg bantuinn" refanno menatap memelas kepada istrinya
"Dek ambil aja, mas refan iklas kok.
Uangnya kan bisa kamu tabung, bentar lagi kamu kan sudah mau kuliah" Vanya memberi pengertian kepada adiknya. Kemudian angga menatap orangtua nya dan dibalas senyuman oleh kedua Nya lalu angga mengangguk dan menerima pemberian kakak iparnya itu
"makasih banyak bang, uang ini bakal angga gunakan sebaik mungkin" ucap angga lalu memeluk Kakak iparnya ala lelaki hehe
"sama sama ngga, sekolah yang bener yah, nanti kalo ada apa apa kamu telpon abang aja yaa. Anggap abang ini Abang kandung kamu bukan suami dari Kakak kamu biar kamu engga sungkan lagi" ucap refanno sambil menepuk pundak atletis angga angga mengangguk pelan
Mata Vanya sudah berair. Vanya sangat bersyukur karna perubahan dratis refanno. Tidak ada lagi keraguan Vanya untuk suaminya itu, bukan semata Mata karna refanno memberikan uang pada adiknya tapi karna rasa peduli refanno kepada keluarga nya itulah yang membuat Vanya sangat bahagia.
"baiklah kalau begitu kami akan brangkat pak,buk, ngga abang sama Mba kamu titip bapak sama Ibu yaa" pamit refanno lalu bersalaman diikuti oleh Vanya
"buk Vanya pamit yaa, sehat sehat ya buk jangan terlallu sore kalau pulang dari kebun" ucap Vanya lalu memeluk ibu Nya
"Iya ndok, kamu jaga diri disana jangan ngelawan sama suami ndok gabaik, dia Imam kamu" ucap ibu Vanya dan diangguki oleh vanya
"pak Vanya pulang dulu, nanti kapan kapan Vanya Main lagi, bapak sehat sehat yaa" Vanya memeluk tubuh ringkih yang sudah berumur ini
"iya nak, jangan suka ngebantah ucapan suami mu selagi itu baik, jaga diri ya nak" Vanya akan cengeng bila berhadapan dengan bapak Nya
" Iya Pak, vanya sayang bapak" ucap Vanya sembari mengelap airamata nya
Refanno melihat itu tersenyum lembut melihat betapa sayang Nya Ayah mertuanya kepada putri semata wayang Nya itu yang tak lain adalah istri nya, vanya- nya
"Dek mbak pulang dulu ke jakarta. Kamu sekolah yang bener, Jangan macam macam, kasian bapak sama ibu Udah tua kalo kamu masih mau buat masalah" tutur Vanya alih alih menjawab angga malah memeluk Kakak Nya itu, vanya yang hanya sebahu angga pun tenggelam dalam pelukan angga
"Siapp mbaa ku yang paling cantik, mba juga disana hati hati, Bang jagain Si cengeng ini yahh" ucap angga menggoda lalu dibalas pukulan kencang di punggungnya, yang tentu saja dari Vanya
"ampun Mba, hehehe" cengir angga membuat semua yang disini terkikik kecuali angga dan Vanya tentu nya
Setelah Acara peluk pelukannnya selesai refanno dan Vanya menaiki mobil lalu brangkat menuju jakarta dengan kecepatan sedang
"dek kita beli minum dulu yuk, itu ada Minimarket di dekat rest area ini" ucap refanno dan dibalas anggukan oleh vanya
Mereka berdua turun lalu berjalan memasuki toko 24 jam lalu mengambil beberapa cemilan
"ambil aja terserah Mau seberapa banyak yang" ucap refanno
"makasih mas hehe" Vanya mengambil cemilan kesukaannya lulu memasukannya ke keranjang
Kemudian mengambil minuman untunya dan refanno, refanno datang dengan beberapa coklat dan ice cream ditangannya lalu memasukan Nya keep keranjang yang Vanya bawa
"masih ada lagi?? " tanya refanno karna melihat hanya ada beberapa snack disana
"Udah mas" jawab Vanya lalu keranjang tersebut diambil alih oleh refanno untuk dibawa ke kasir
"semua total belanjaannya 200 ribu rupiah pak" refanno memberikan kartu debit nya kepada kasir tersebut
"terimakasih pak" kasir tersebut mengembalikan kartu debitnya yang langsung diterima oleh refanno
"ayo sayang" refanno menggenggam tangan vanya untuk kembali ke mobil. Refanno membukakan pintu disebelah supir untuk istri nya lalu mengitari mobil nya lalu dia masuk ke Kursi pengemudi.
"ini minum dulu mas" vanya memberikan minuman yang sudah di buka tutupnya terlebih dahuhu kepada refanno
"makasih Sayang" ucap refanno lalu mengacak kerudung yang vanya pakai
Dan dibalas senyum malu malu oleh vanya
Refanno melajukan mobil nya membelah jalanan yang sudah mulai dipadati oleh pengguna jalan lain
"mas refan, vanya boleh tanya?? " vanya menolehkan kepala nya menghadap refanno yang sedang fokus menyetir
"silahkan sayang, apa sih yang enggak buat istri nya mas ini" refanno menaik turunkan alisnya menggoda istrinya yang masih terlihat canggung dengannya
"seriuss mas!! " jawab vanya dengan muka yang sudah memerah karna malu
"lah mas serius jugaa kali yang, ini kenapa pipi nya merah?? Bikinn gemessss aja"tawa refanno meledak lalu laki laki itu mengusap gemas pipi vanya yang sudah sangat merah
"okey okey maaf sayang" refanno menghentikan tawa nya ketika melihat wajah kesal istrinya
"jadi??" refanno memelankan laju kendaraannya agar bisa lebih fokus mendengar perkataan istri tercinta,? Hmm mungkin saja
"kok mas refan bisa susulin aku kesini??" refanno sedikit menegakan punggungnya ketika mendengar pertanyaan vanya, refanno sudah menebak jika vanya akan bertanya demikian
Flash back
Sudah dua hari refanno disibukan dengan pekerjaan kantor yang sangat menumpuk bahkan refanno sampai meningap di kantor nya yang memang sudah difasilitasi sebuah kamar tidur untuk refanno apabilla kebetulan refanno ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan maka dia bisa menggunakan kamar tersebut untuk menginap
Jam yang tertempel di dinding sudah menunjukan pukul tujuh malam, refanno segera membereskan pekerjaaan nya lalu mengambil tas kerja serta ponsel dan kunci mobil nya
Refanno berencana untuk pulang ke mansion alfattah untuk menjemput Wanita yang selama dua hari ini memenuhi pikirannya yaitu , shevanya cantika putri - istrinya sendiri
Refanno membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai ke kediaman alfattah
"selamat malam den refanno" sapa satpam yang sedang membukakan gerbang rumah refanno
"malam mang ujang" mang ujang adalah satpam di kediaman keluarga alfattah
Setelah memarkirkan mobil nya di gerasi reffano buru buru masuk kerumah nya tersebut, dia berencana menginap saja karna sudah terlalu larut untuk pulang kerumah, pasti vanya juga menyetujui ide nya
"assalamualaikum, mah, pah vanyaa" ucap refanno agak berteriak, refanno menaiki tangga menuju kamar nya di lantai tiga
Tanpa mengetuk refanno memasuki kamar tersebut dan hasil nya.. Zonk
Vanya tidak ada disana,
ah mungkin vanya sedang bersama mama dan papa mengobrol di bawah 'batin refanno
Kemudian refanno menuju ruang keluarga, biasanyaa orang tua nya akan mengobrol disana sembari menonton televisi
"mama vanya mana?? " setelah mendudukan bokongnya ke sofa sembari celingak celinguk melirik kearah ruang makan karna dia tidak mendapati keberadaan vanya memberikan sedari tadi
Mama nya terlihat sedikit menegang mendengar pertanyaan putranya
"lho kamu gatau vanya ke yogyakarta?"
.............................
haloo gaiss 😍 kalau kalian suka jangan lupa komen dan berikan bintang dan shre juga 😍 terimakasih