Chereads / Return to Polaris / Chapter 17 - Chapter 16

Chapter 17 - Chapter 16

"Kerja bagus!" puji sang Manajer ketika para member kembali ke ruangan mereka sambil membawa penghargaan. Jun memeluk para member dengan senyum bangga di wajahnya. Shi-Jin ikut tersenyum, bahkan air mata menggenang di ujung matanya. Sang manajer menepuk bahu Loey yang menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Aku tahu kalian sudah dewasa, kalian juga ingin merasakan jatuh cinta dan memiliki kekasih, tapi coba lihatlah, semua member sangat bahagia, kalian sudah banyak memenangkan penghargaan bersama-sama. Kau bisa saja berkencan dan dekat dengan perempuan mana pun, tapi para fans akan merasa dikhianati, reputasi kalian bisa menurun dan membuat para member kecewa. Apa kau ingin merusak itu semua? Apa kau ingin kejadian itu terulang lagi?" lirihnya.

Loey terdiam. Ia melihat semua member tersenyum bahagia, hanya ada air mata bahagia, bukan air mata kesedihan yang mereka tunjukkan dulu. Memang benar kalau ia tidak ingin kejadian itu terulang lagi. Loey tidak ingin melihat para member bersedih lagi, tapi di sisi lain dirinya ingin bebas sejenak. Ia ingin hidup layaknya lelaki normal, Jatuh cinta, memiliki kekasih dan mengajak kekasihnya berkencan.

Kini giliran Loey melirik Hana yang ikut tertawa bersama para member dan staff. Perempuan itu polos dan lugu. Apa dekat dengannya bisa menyakiti perempuan itu? Ia membenarkan kata-kata manajernya kali ini. Ia tidak boleh egois, tidak bisa mengorbankan kebahagiaan semua member hanya demi keegoisannya saja. Semua merasa bosan, lelah, dan putus asa, tapi mereka menyembunyikannya, berpura-pura tegar dan menguatkan satu sama lain. Ia juga ingin menjadi kekuatan bagi mereka. Ia ingin melindungi EX, impian mereka dan Hana.

"Maaf ...." Kata itu tiba-tiba terucap darinya. Ia menghampiri para member, merangkul Jun dan Shi-Jin. Ia menghapus air matanya yang menggenang di pelupuk matanya, lalu mengembangkan senyum lebar.

Semua member menatap Loey bingung. Untuk apa meminta maaf? Apa Loey melakukan kesalahan?

"Terima kasih telah bertahan selama ini. Berjanjilah kalau kita akan selalu bersama-sama selama sepuluh tahun, dua puluh tahun dan selamanya," ujarnya.

Semua member tersenyum haru mendengarnya. Loey memanggil Hana untuk bergabung dengan mereka. Ia mendorong bahu kecil perempuan itu itu berdiri di tengah-tengah mereka.

"Terima kasih telah mendukung kami selama ini, tetap berada di sisi kami meski ada banyak masalah yang menimpa kami. Kami mencintaimu, Eris," ujar Loey sembari menepuk pucuk kepala Hana dengan lembut, diikuti para member lain.

Hana tersenyum lebar, tanpa ia sadari ia menitikkan air mata bahagia. Hana mengangguk. "Meski aku tidak bersama kalian sejak awal, aku ingin bersama kalian hingga akhir."

***

Shi-Jin duduk di atap asrama mereka. Baru setengah jam yang lalu mereka sampai di asrama. Ia duduk sembari memainkan ponselnya. Ia melihat-lihat komentar para fans di medsosnya. Ada juga para antis yang menulis komentar buruk tentangnya, tapi ada fans yang membalas komentar tersebut dengan membelanya.

"Apa yang kau lakukan, maknae?"

"Ayo foto bersama." Shi-Jin menarik Jun agar lebih dekat dengannya. Ia mengambil foto bersama Jun, lalu mengunggahnya ke medsos.

"Hei, apa kau akan mengunggahnya?" tanya Jun.

"Ya. Ayo beri Eris kejutan. Jarang-jarang mereka melihatmu di medsos, kan?"

Jun tersenyum, ia memperhatikan apa yang diketik oleh Shi-Jin. Awalnya ia berpikir kalau Shi-Jin hanya menyapa para Eris, tapi ternyata tidak. Shi-Jin menuliskan pesan panjang untuk para fans.

Hai, selamat malam, Eris. Kami ingin mengatakan sesuatu pada kalian. Terima kasih telah mendukung kami selama ini. Tadi aku melihat beberapa dari kalian kurang tidur, tolong istirahatlah, jangan sampai sakit. Tadi aku juga melihat kalian menangis saat kami menerima penghargaan, tolong jangan menangis. Penghargaan itu kami berikan untuk kalian yang telah merelakan waktu istirahat kalian untuk memberi suara. Aku ingin kalian menjaga kesehatan kalian, jangan terlalu lelah, jangan tidur larut malam dan makan cukup. Sampai jumpa di penutupan olimpiade musim dingin. Aku harap kalian menikmati penampilan kami. Kami akan memberikan yang terbaik!

Sampai jumpa!

Shi-Jin dan Jun.

Shi-Jin menyelesaikannya, lalu mengunggahnya. Hanya butuh satu menit postingan itu dipenuhi komentar para fans. Ia membacanya bersama Jun sambil tersenyum. Ada beberapa komentar dari fans luar Korea yang mereka mengerti.

Jun melihat senyum di wajah Shi-Jin yang membaca komentar para fans. Jauh dalam hatinya ia bersyukur Shi-Jin bisa perlahan bangkit dari kekecewaanya pada Yihan. Shi-Jin yang dulunya manja kini mulai dewasa dan ia membuat Jun bangga.

"Eh, bukankah ini akun Hana?" Shi-Jin membuka akun medsos yang baru saja mengomentari postingannya dengan nama Hana.

"Wah, benar ini dia." Sedetik kemudian setelah akun itu terbuka Shi-Jin tertawa melihat beberapa foto terakhir yang di post Hana.

"Ternyata dia fans yang setia. Ia tidak mengunggah foto grup lain selain kita," ujar Shi-Jin.

"Apa menurutmu Hana akan baik-baik saja bersama kita?" tanya Jun tiba-tiba. Shi-Jin melirik Jun sejenak, lalu kembali pada ponselnya.

"Apa yang hyung khawatirkan?"

"Hana hanyalah fans biasa, aku takut fans lain akan cemburu jika kita menspesialkan satu penggemar. Aku juga takut salah satu dari kita jatuh hati pada Hana dan akan menghancurkan grup. Aku juga takut jika itu terjadi maka Hana yang paling tersakiti nantinya."

Shi-Jin terdiam. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Apakah Jun sadar kalau Loey menaruh perasaan pada Hana? Apa Jun sadar kalau Shi-Jin memperhatikan Hana diam-diam? Apakah Jun juga menaruh hati pada Hana? Sayangnya tidak ada satupun kalimat yang terucap darinya. Ia hanya diam dan menunggu kalimat berikutnya dariJun.

"Jin-ie, berjanjilah untuk tetap bersama kami, ya..."

Kalimat itu terucap bagaikan sambaran petir bagi Shi-Jin. Kenapa Jun mengatakannya? Sudah pasti ia akan bersama mereka, ia tidak akan meninggalkan EX.

"Sudah pasti! Aku tidak akan meninggalkan EX, aku akan menjadi Shi-Jin EX selamanya."

Jun tersenyum. Ia memeluk maknae mereka. Shi-Jin memang keras kepala, sulit diatur, banyak maunya dan manja, tapi semua itu bukan berarti Shi-Jin kuat, Shi-Jin juga lemah dan butuh sandaran. Meski nakal dan terkadang menyebalkan, Jun tetap menyayangi Shi-Jin. Jun menyayangi semua member yang terkadang membuatnya kesal dan lelah. Ketika melihat mereka tersenyum, ia melupakan semua kesal dan lelahnya. Ia ingin menjadi penjaga mereka.

Jun melepaskan pelukannya dan tak lama kemudian K datang dan memanggil mereka untuk makan malam.

"Apa yang kalian bicarakan?" tanya K penasaran.

"Hmm ... Hyung bilang ia ingin tidur denganku nanti," ujar Shi-Jin sambil tersenyum jahil.

"Ehhh? Enak saja! Siapa yang bilang begitu!?" protes Jun. Shi-Jin hanya tertawa, sedangkan K terkekeh kecil.

Memang benar kalau impian mereka untuk menjaga para member tetap utuh telah gagal, tapi kali ini ia tidak ingin kehilangan anggota lagi. Ia berharap semua member saling mengerti dan melindungi.