Cinta itu luar biasa
Saat aku bersamamu, rasanya seperti aku bermimpi sepanjang hari
Aku yang terbiasa sendirian,
Hari-hariku abu-abu
Tapi kau datang padaku, mengetuk pintu hariku
Kau menyinariku seperti cahaya
Bangunkan aku dari kegelapan
Membuka pintu hatiku yang tertutup
***
Kepala Hana terasa sakit. Ia membuka mata sambil mengerang. Hana menekan pelipisnya dengan kedua tangan. Sepertinya ia terlalu banyak minum semalam. Tangannya bergerak liar, menyentuh selimut dan lembutnya tempat tidur yang sangat lembut. "Argh, rasanya mau mati."
Pemandangan pertama yang dilihatnya pertama kali adalah langit-langit yang bersih. Jelas ini bukan apartemennya dan Yoon. Saat menoleh, ia melihat nakas di samping tempat tidur yang berwarna abu-abu muda. Meja yang asing, yang belum pernah Hana lihat sebelumnya. Jawaban muncul saat ia menoleh ke sisi dinding yang lain.
Benar. Ruangan yang dingin dan tenang ini adalah milik Oh Shi-Jin.