Mendengar penghinaan dari suami nya, shafa merasa sangat marah ia tidak menyangka akan mendapat perkataan dan perlakuan tidak tidak sopan dari suami nya sendiri, ia merasa benar² terhina, seumur hidup nya baru kali ini ada pria yang melecehkan nya. terlebih perbuatan nya di lakukan oleh suami nya sendiri.
shafa langsung bangkit dari duduk nya dan menampar suami nya dengan sangat keras. "Aku memang perempuan rendahan, aku juga bukan orang kaya namun aku tidak serendah yang kamu katakan." ucap shafa dengan penuh emosi, membuat
"Asal kamu tahu juga jika aku tidak di paksa, aku juga tidak sudi menikah dengan pria menyedihkan seperi mu, yang bahkan telah menikah 6 kali, apa kamu pikir kamu pria baik2 dan suci!?" ejek shafa
Devan mengepaklan kedua tangan nya, hati nya bergejolak menahan amarah, ia mengangkat tangan nya namun lagi2 dengan sigap shafa telah lebih dulu memelintir tangan laki2 tegap di depan nya, shafa yang menguasai banyak jurus beladiri membuat nya dengan mudah menghindar atau menaklukan lawan nya meskipun devan memiliki postur tubuh yang sangat gagah dan tegap. namun ia tidak siap dengan serangan shafa yang tiba² dan tidak di sangka.
kembali devan akan menarik tangan shafa, namun lagi² shafa memelintir tangan devan lebih dulu dan menendang nya hingga ia tertelungkup menahan sakit.
"Sekali lagi kamu berani mengina ku akan ku pastikan tangan kanan mu patah di tangan ku" ucap shafa seraya berlalu ke kamar mandi.
"gadis ini bukan wanita biasa, bagaimana bisa ayah nya menikahkan aku dengan gadis seperti ini" devan dalam hati, "Devan bahkan tidak siap ketika mendapat serangan tiba² dan berubi² dari istri nya.
Devan tidak menyangka jika gadis yang menurut informasi yang ia dapat adalah gadis yang lemah, manja, matre, bahkan sering tidur dengan laki², kini berani menampar diri nya, dan kelihatan sekali shafa belum pernah bergaul dengan laki².
devan terus berfikir bagaimana istri nya bersikap seperti itu, benar² di luar dugaan. devan akhir nya memilih berlalu meninggalkan kamar nya, dan menyewa kamar di sebelah nya, ia bukan tidak bisa membalas shafa, namun ia mengalah karena menurut nya perempuan bukan lah lawan yang sepadan untuk nya.
Devan membuka laptop nya dan mengetik sebuah surat perjanjian pernikahan, ia ingin memberi pelajaran pada perempuan yang telah di nikahi nya.
Dari informasi yang ia dapat jika shifa adalah gadis yang manja dan matre maka ia berniat untuk tidak memberikan uang sepeser pun untuk nya selama menikah hingga bercerai.