Pertanyaa tentang Sisil pada Satria sebenarnya hal biasa karena toh mereka sama-sama di Jakarta, hanya saja mengapa yang bertanya harus Siska bukan Ayah atau Ibunya karena sedari tadi bahkan mereka tidak bertanya tentang itu.
"Sisil baik-baik saja tadi saya kebandara juga Sisil yang antar," Jawab Satria berusaha santai.
"Oooh Syukurlah, aku harapa nanti dia akan sering-sering pulang ke Jambi." Satria hanya diam karena dia tidak bisa menjanjikan itu, hanya Sisilan yang bisa menjawabnya.
"Memangnya selama ini Sisil jarang pulang?" Satria bertanya balik pada Satria. Siska tersenyum
"Pulang sih cuma 3 bulan sekali dan paling dia hanya satu minggu disini," Katanya menjawab pertanyaan Satria, kalau saja ini bukan Siska yang katanya sudah berubah menjadi perempuan hebat namun malah Satria melihat seperti perempuan nyinyir yang iri pada saudaranya sendiri.