Satria turun dari mobilnya hari ini mereka akan rapat untuk membahasa perusaha yang aka dibangun olehnya, tanpa rasa sunngkan dia menggenggam tangan Sisil walaupun awalnya sisil sempat menolah, namun seperti biasa Satria mengancamnya akan mencium dimuka umum jika dia tidak mau berpegangann tangan.
Semua pandangan mata melihat kearah mereka Satria yan tinggi besar dengan kepala pelontos namun terlihat sangat tampan menjadi perhatian mereka, apalagi perempuan yang digandengnya mereka semua kenal, Sisil cewek jutek namun sangat baik jika mereka sudah mengenalnya.
"Itu Kak Sisil, cowok yag gandeng dia siapa?"
"ihhh ganteng amat cowok yang sama Kak sisil."
"Wahhh anget kayanya kalau dipeluk cowok modelan gitu."
"itu bukan yang kemarin datang terus cipika-cipiki sama Kak LIli?"
Masih banyak lagi bisikan diantara mereka sementara Sisil hanya menundukan kepalanya sampai mau kedalam lift Satria tidak melepaskan genggamannya.
