kecerdasan Ririn dan juga kesabarannya patut diacungi jempol oleh semua orang. Ririn sejak dahulu memang tidak pernah percaya pada siapapun sebelum menemukan kebenarannya.
"Kalau ponsel itu masih kamu pegang mungkin secepat kilat kamu sudah berlari kesana," Sindir Ririn pada Faisal.
"Sudah dong yang jangan ngejekin aku mulu, janji dia mau ngapain juga aku beneran aku gak peduli. kapok sekapok-kapoknya," Seperti anak kecil Faisal mendusel-duselkan kepalanya keperut Ririn.
"Janji?" dengan yakin Faisal menganggukan kepalanya.
"Demi Tuhan kamu gak bakal kaya bebebk seorong kanan serong kiri?" Kata Ririn sambil trsenyum.
"Ihhh aku bukan bebek Yang," Faisal berdiri lalu pindah duduk disamping Ririn.
"Iya kamu bebek tapi kalau gitu lagi aku sumpahin jadi bebek," Faisal memeluk istrinya lalu menciumi Pipinya.
"Istriku memang yang terbaik walau galak tetap bisa tenang dan sabar ngadepin aku yang sudah sangat menyebalkan ini," Ririn membalas pelukan suaminya.