Sampai apartemen Leonar dan Cantika saling melamun. Memikirkan apa yang terjadi sekarang. Lama keduanya terdiam sibuk dengan pikiran masing-masing.
Tanpa sadar Leonar dan Cantika pun menghembus napas panjang secara bersamaan. Keduanya berusaha untuk senyum walau malas sekali untuk senyum.
"Padahal Pak Rana sudah memberitahu sebelumnya kalau mereka akan menemui kita tapi, kenapa saat bertemu rasanya begitu sakit?" tanya Leonar pelan.
"Karena kita sudah terbiasa tanpa mereka karena itu saat mereka ada kita merasa syok takut sedih dan semuanya bercampur aduk tak jelas yang menimbulkan kemarahan tak bisa tertahankan," jawab Cantika dengan tatapan kosong.
"Kamu benar! Aku syok dan sangat bingung harus apa?"
"Kita tak salah mereka yang salah. Mereka membuat luka yang tak begitu berat. Kita sudah bukan anak-anak lagi kita seorang manusia merasa sakit jika disakiti," ungkap Cantika meneteskan air matanya.