Selesai sarapan bersama Leonar pun mengantar Cantika ke pabrik dan benar saja buket bunga ungu itu sudah terpangpang di sana. Leonar kembali marah dan langsung membuangnya dah membakarnya di hadapan beberapa karyawan Cantika.
Cantika hanya tersenyum saja melihat kemarahan Leonar. Setelah selesai membakarnya Leonar pun pamit dan saat pulang ia akan menjemputnya.
***
Keadaan Ken sudah lebih baik karena Leonar dua hari yang lalu yang memaksa otot-otot kakinya berjalan. Walaupun belum bisa berjalan cepat namun, itu lebih baik dari pada tak bisa berjalan sama sekali.
Seseorang menghampiri Ken di ruang inapnya. "Pak Ken," ucap seseorang dibalik pintu.
Ken pun menoleh. "Pak Dino," ucapnya terkejut.
Laki-laki itu berjalan ke arah Ken.
"Kenapa tidak memberitahu dulu?"
"Sebenarnya aku tak berniat ke sini tapi, aku ke sini saja."
Ken pun menganggukan kepalanya.