Dubrak.
Pintu ditendang dari luar kamar pengantin. Beberapa orang penjaga pun masuk untuk melihat kondisi Bosnya sudah terkapar di lantai dengan kondisi sudah tak bernyawa lagi.
Nyonya Alisia dan Baharudin, tersenyum licik saat melihat kondisi pria separuh baya itu sudah tak bernyawa lagi. Keduanya pura-pura menangis.
Hiks hiks hiks.
"Aku sudah bilang kepadamu untuk tak menikahinya. Lihatlah apa yang gadis itu lakukan kepadamu?" ucapnya pura-pura lirih.
Baharudin tersenyum kecut melihat akting dari selingkuhannya. Laki-laki itu pun ikut berakting dengan pura-pura bersedih melihat bosnya sudah terkapar tak berdaya sambil mengusap lembut punggung Nyonya Alisia.
"Sialan," gerutu Petter. Tangan kiri Tanka Prabu merasa murka dan kesal melihat Tuannya sudah tak bernyawa lagi.
Laki-laki itu berlari ke arah jendela terbuka. Ia melihat gadis itu sudah berlari menyusuri hutan dengan warna putih yang mencolok di malam yang gelap.