Sudah hampir dua hari ini Mirna tak bisa dihubungi oleh Kenzo. Ia benar-benar tak tenang dan cemas sekali takut terjadi sesuatu padanya.
Danisa pun duduk di samping Kenzo.
"Kamu kenapa? Saya perhatikan dua hari ini kamu terlihat sangat cemas sekali?" tanyanya.
Kenzo tersenyum masam dan pura-pura bersikap biasa saja. "Apakah saya terlihat seperti itu?" balik tanyanya.
Danisa pun menganggukan kepalanya.
Laki-laki itu pun menghembus napas panjang. "Saya sangat cemas dengan keadaan ibu. Sudah dua hari tapi, ibu belum diperbolehkan pulang," jawabnya sedikit berbohong.
"Kamu benar, ada masalah dengan tulang punggungnya karena itu Dokter Sigi akan memeriksanya lebih lanjut lagi."
"Itu yang saya khawatirkan!"
"Kita bisa mencari dokter terbaik untuk penyembuhan ibu jika perlu."
"Yah."
Danisa memperhatikan wajah Kenzo lagi berpikir kalau laki-laki ini sangat mengkhawatirkan ibunya. Ia tau kalau Kenzo itu sangat sayang dengan ibunya.