Harsa masih mengerahkan seluruh pasukan untuk mencari bom yang di sembunyikan oleh pria yang memakai topeng itu. Pria itu terus saja tertawa terbahak-bahak.
"Sampai kapan kamu akan melakukan ini?" tanya Harsa.
"Sampai kapan? Sampai semuanya habis mati tanpa sisa," jawabnya.
"Nyawa manusia bukan mainan? Kamu tak bisa mempermainkannya."
Pria itu tertawa terbahak-bahak. Tampa disadarinya beberapa petugas khusus pun sudah berhasil menyelinap masuk tanpa di sadari mereka semuanya. Secara perlahan orang-orang bisa diselamatkan sedikit-sedikit.
Dari anak-anak yang pertama di evakuasi dengan dan beberapa orang lewat jalan atas sampai tiba-tiba saja seseorang menjerit. Pemimpin dari pembajakan itu pun berbalik hampir semuanya bisa diselamatkan.
Pria itu itu pun menatap Harsa dengan tatapan murka dan menarik tangan Cantika untuk dijadikan sandera.
"Kamu menipuku! Harusnya saya habisi kamu sedari tadi," bentaknya murka sambil meletakkan pistol tepat di kepala Cantika.