Devia masih mensngis Di mobilnya. Di parkiran Rumah sakit. Devia ga tau kalo bakal ketemu Galih lagi. Devia mengira, Galih sudah mati.
Sebenarnya Galih tak salah. Yang salah. Ayahnya sendiri. Mas Ardian. Itu sebutan Devia untuk ayah Galih.
Devia hanya ingin uang lelaki tua itu. Lelaki tua itu memang tampan dan gagah. Tapi Devia tak pernah mencintainya..Walau sudah beberapa kali tidur dengan om tampan itu.
Hampir Enam bulan. Devia tak mengubungi Mas Ardian. Devia sendiri sudah mengganti Nomor nya. Sekarang Devia ingin Nattan.
Laki laki yang sudah orang tua mereka jodohkan sejak kecil. Nattan memang tak pernah menganggap Devia sebagai kekasihnya. Hanya Devia saja yang menganggap Nattan seperti itu. Mungkin karna sedari kecil Nattan dan Devia tumbuh bersama. Makanya Devia memcintai Nattan.
Devia mendekati Mas Ardian. Karna dendam sama Gilang. Dia ga pernah menganggap Devia. Sebagai kekasihnya. Hanya sebagai mainan untuknya.