Leonar tak bersiap-siap ke kantor karena ia penasaran dengan wanita yang bernama Cantika itu. Ia harus tau karena setahun ini ia memimpikannya secara terus-menerus tanpa henti.
Kasih sudah berdandan cantik pagi ini dan mengerutkan keningnya begitu melihat suaminya masih berada di tempat tidur.
Kasih pun beranjak bangun dan mendekati suaminya yang tadi pura-pura tidur.
"Sayang, bangun, ..." ucap Kasih sembari menggoyangkan tubuhnya.
Leonar pun membuka matanya dan pura-pura masih mengantuk. "Ada apa?" tanyanya.
Kasih melihat jam tangannya sudah menunjukan jam 08.00 pagi. "Kenapa belum bangun bukanya kamu harus ke kantor sekarang?" tangannya.
"Aku tak enak badan mau di rumah saja," jawab Leonar.
Kasih pun mulai memeriksa suhu tubuhnya dan terkejut karena suaminya panas sekali. "Ya, ampun ayo kita ke dokter?" ajaknya cemas.
"Tidak-tidak, aku mau istirahat saja di rumah mungkin besok juga baikan."
"Benar tak mau ke dokter?"
Leonar menganggukan kepalanya.