Sepeninggal Angie yang pergi ke kamar mandi, dengan dikawal oleh dua wanita cantik paruh baya, suasana hening menyelimuti meja makan. Orang dewasa menikmati makanan dalam diam, sedangkan si bocah kembar saling mengobrol heboh tanpa suara melalui tatapan mata.
"Enak sekali makanannya. Aku akan selalu kekenyangan jika makanannya selalu seenak ini,"puji Andre tanpa suara pada Andrew. Andre terus menyeruput nikmat, sup merah yang penuh dengan isian aneka daging dan wortel yang dipotong tipis memanjang serta kacang polong yang empuk.
"Bagaimana bisa makan dengan enak, jika suasananya horor begini? Yang ada justru makanannya menggumpal di tenggorokan,"balas Andrew sewot yang juga tanpa suara. Andrew juga tengah menyeruput sup merah bagiannya dengan lambat. Matanya melirik ke arah Aaron yang makan sambil berpikir keras, hal itu nampak jelas di raut wajah papanya yang berkerut-kerut. "Menurutmu apa yang sedang papa pikirkan? Itu dahinya berkerut hingga seratus lapisan."
