"Aku tahu semua itu karena..."
Seminggu yang lalu.
Mawar berdiri dengan canggung di depan rumah Maddy, salah satu dari ketiga putri kembarnya. Entah mengapa semenjak dirinya bertemu langsung dengan ketiga putrinya di rumah sakit, kerinduan untuk bertemu semakin membuncah, tidak dapat dibendung lagi. Dirinya sudah berdiri hampir lima belas menit, sebelum seorang pria menyapanya dari belakangnya.
"Kenapa anda tidak masuk?"
Mawar terkejut mendengar suara yang menyapanya. Mawar berbalik ke belakangnya. Seorang pria berdiri di belakangnya sambil membawa dua kantong kresek putih. Pria itu menaiki tangga teras dan berdiri di dekat Mawar.
"Aku.. eng.." Mawar menggigit bibir bawahnya, canggung. Pria di depannya ini adalah salah satu menantu dari ketiga putrinya. Mawar pernah mengenalinya.
