Cklek..
Angie membuka pintu dan memapah Aaron memasuki apartemen. "Kamarmu di sebelah mana?"
"Di belakang ruang tv,"jawab Aaron sambil mengedikkan dagunya ke arah televisi besarnya.
"Ayo cepat ke kamar. Bapak berat sekali,"keluh Angie yang mulai kelelahan karena terus menerus memapah Aaron. Menyebalkan, pria itu terkadang sengaja bersandar pada Angie, sehingga dirinya kesulitan untuk berjalan. Seperti yang dilakukannya sekarang. Sesampainya di apartemen, Aaron bersandar sepenuhnya pada tubuh Angie, seakan dia tidak mampu berjalan.
Angie menggerutu dalam hati sambil terus memapah Aaron sampai membantu pria itu berbaring di ranjang. Karena Aaron benar-benar kelewatan manjanya. Pria itu memanfaatkan kebaikannya, mencari kesempatan dalam kesempitan.
"Aahhhh.." Aaron mendesah lega saat tubuhnya yang penat bisa bertemu dengan kasur yang empuk. Angie juga ikut bernapas lega setelah meletakkan Aaron di ranjang.