"Akh, aduduh, pelan-pelan,"keluh Angie saat Hans membersihkan luka gores di pelipis kanannya, kemudian menempelkan plester penutup luka.
"Kamu baik-baik saja, Angie?"tanya Hans yang sedikit cemas karena pertempuran sengit yang bikin ngeri antara dua wanita itu. Hans membereskan kotak obat itu lalu berdiri dan mengembalikannya ke lemari obat.
"Mau jawaban bohong atau jujur?"sembur Angie kesal kemudian meringis saat menyentuh luka di pelipis kanannya. Angie juga menyentuh serta mengelus lehernya yang terasa sakit karena tertekan baju hoodie nya yang tertarik ke belakang oleh wanita itu.
"Ini minumlah jeruk segar,"kata Hans, menyodorkan segelas jeruk peras dingin dari kulkas. "Tentu saja jawaban yang jujur, Angie."
Angie mengangkat bahu, lelah. "Jujur dan bohong, jawabannya sama. Aku baik-baik saja. Aku hanya frustasi saja. Apa kamu tahu, aku juga bertengkar dengannya di supermarket tadi pagi?"
"Benarkah? Kenapa aku tidak tahu?"tanya Hans penasaran.