"Sebenarnya apa yang kamu lakukan di tengah malam begini? Kenapa kamu keluyuran tidak jelas seperti itu? Untung saja aku lewat, jika tidak.. karyawanku hanya tinggal nama doang."
Aaron bertanya pada Angie setelah keduanya masuk ke dalam mobil dan sedang dalam perjalanan mengantar Angie pulang. Aaron menoleh ke samping saat wanita itu tidak kunjung menjawab. Biasanya sindiran tajam akan terlontar ketika Angie mendapatkan cemooh. Tapi sepertinya saat ini wanita itu sudah low bat, sehingga sedikit lemot. Aaron memperhatikan Angie sedang bersandar pada kursi penumpang dan menyentuh keningnya di jendela mobil.
"Ahh sakit,"keluh Angie sambil memejamkan mata. Angie berteriak keras saat tangan Aaron meraba benjolannya dan sedikit menekannya. "Aduh pak, jangan ditekan. Sakit."
"Lumayan besar. Nanti sampai di rumah, kamu harus segera mengompresnya dan mengolesinya dengan minyak gosok supaya cepat kempes,"kata Aaron sambil kembali memegang setir mobil dengan kedua tangan.