"Om, jangan lupa datang ke rumah minggu depan, acara ulang tahun Bibi Iva lo,"kata Aaron mengingatkan, saat dirinya selesai memperiksakan giginya yang ngilu karena kebanyakan makan mangga mentah. Alasan itulah yang dipergunakan Aaron untuk mengunjungi sahabat almarhum papanya.
"Pasti. Om bahkan sudah menyiapkan hadiah ulang tahun yang spesial untuk Iva,"jawab dokter gigi yang bernama Dokter Aji sambil membaca daftar pasien yang cukup panjang hari ini.
"Om, apa om mau melamar Bibi Iva sebagai hadiah ulang tahun ya?"tanya Aaron antusias dan bertepuk tangan. Dirinya sangat mendukung jika Dokter Aji yang periang ini menjadi suami untuk Bibi Iva. Perjaka tua dan perawan tua, bukankah itu sangat cocok?
"Anak kecil, jangan ikut campur,"sahut Dokter Aji cemberut. "Sekarang cepat keluar dari sini, pasienku masih banyak."
Aaron berdiri dengan menggerutu. "Ingat lo ya om. Jangan terlambat,"ucap Aaron sambil menundukkan jari ke dokter perjaka itu.