Drrrt.. drrrt.. drrrt..
Henry meraih ponselnya yang bergetar di atas meja dekat ranjang. Matanya melirik pada kekasihnya yang bergelung dalam pelukannya. Henry memindahkan tangan Lisa yang melintang di dadanya. Sambil melihat siapa yang menelpon, dia keluar dari selimut dengan perlahan.
"Halo, Ms L,"sapanya ramah setelah menutup pintu kamar. Henry menyisir rambut dengan jarinya dan berdiri di depan cermin besar di dekat kamar mandi. Tampak bayangan dirinya yang tinggi besar mencapai seratus sembilan puluh sentimeter. Wajah tampannya terpahat kokoh. Kulitnya mulus kecoklatan, dada bidang, perut six pack sempurna, otot bisep dan trisep nya pun sangat menggiurkan.
"Big bos mencarimu sekarang."
Henry melihat jam di pergelangan tangannya. Jam tiga sore lebih empat puluh lima menit. "Baiklah, aku akan segera kesana."