Aaron memperhatikan Angie yang berjalan menjauh dan duduk di sofa panjang. Kemudian dilihatnya Angie membuka tas dan mengambil ponselnya. Aaron pun ikut tersenyum saat Angie tersenyum lembut membaca pesan dalam ponselnya.
"Menurutmu siapa yang mengiriminya pesan hingga bisa memunculkan senyum yang indah di wajah Angie?"tanya hati Aaron pada otaknya.
"Mungkin saja itu dari pacarnya,"jawab si otak, yang membuat tubuh Aaron sedikit menegang.
"Tidak mungkin. Dia bilang dia tidak punya pacar,"sergah hatinya yang panas terpancing emosi.
"Mantan mungkin. Mantan terindah,"celetuk otaknya yang ngawur.
"Pak.. Pak.. Pak Aaron.."
"Eh iya,"jawab Aaron yang langsung memandang resepsionis yang memanggil dirinya.
"Ini sudah selesai proses check-in nya. Silakan ikuti petugas kami yang akan mengantar bapak dan ibu ke kamar."
"Baik. Terima kasih."
"Terimakasih kembali. Selamat beristirahat,"kata resepsionis itu tersenyum sopan.
