Seluruh Istana langsung gempar, kabar tentang Ratu yang tidak sadarkan diri mulai tersebar. Seluruh pelayan sibuk saling membicarakannya, dan Kepala Istana hanya bisa membiarkan hal itu sekarang. Dia tidak memiliki waktu untuk mengurus hal sepele itu.
Dia masih menunggu kabar dari Kaisar dan Putra Mahkota yang katanya dalam perjalanan kembali. Apalagi Ratu masih belum sadar sejak di periksa Dokter tadi. Walau hanya karena kelelahan tapi tetap saja dia cemas akan kesehatan Yang Mulia Ratu saat ini.
Maniknya menatap ke arah pelayan Ratu yang masih menggigit jarinya, sepertinya pelayan itu juga sama cemasnya seperti dirinya. Pintu terbuka memperlihatkan seorang pelayan yang membawa obat untuk sang Ratu.
"Ini semua obat untuk Yang Mulia" ucap Kepala pelayan menatap pelayan itu yang mengangguk.
"Saya permisi"