"Giselle.."
Justin membulatkan matanya, menatap ke sosok gadis yang tersenyum tipis di balik tatapan datarnya. Ada sebuah perasaan hangat di dalam dirinya, mencoba menunggu sosok itu berdiri di hadapannya. Tangannya meremat kuat besi pembatas antara dirinya dengan sosok itu.
Menatap ke arah manik merah muda yang begitu tenang namun penuh akan ketakutan. Sosok itu berhenti, terlihat tangannya meraih jemari yang berada di atas besi berkarat itu. Menggenggam pelan dan penuh penghayatan akan sosok pria yang terlihat bahagia di balik sel jeruji itu.
"Bagaimana kabar ayah?"
Justin tersenyum "sangat baik" ada sebuah rasa bahagia di nada suaranya yang tenang, tapi Giselle langsung meneteskan air matanya saat mendengarnya.