Stephen berdecak, menatap malas pada sosok gadis yang berdiri tepat di hadapannya. Padahal sidang kedua selesai dengan baik tadi, tapi gadis itu menemuinya sendirian di penjara bawah tanah. Justin juga merasa aneh, tapi dia memilih diam karena itu bukan urusannya.
Asalkan tidak ada kejadian buruk maka dia akan diam saat ini, mengabaikan kedua saudara kandung yang saling bertatapan. Dia memilih untuk menutup matanya dan tidur di atas tempat tidur yang tersedia.
Sedangkan Rimonda hanya diam, menatap tepat pada Stephen yang menunjukkan tatapan tidak nyaman.
"Apa yang kau inginkan?"
Stephen masih baik, bertanya dengan nada suara yang lembut walau penuh akan rasa tidak suka. Namun dia tidak mendapatkan jawaban apa pun, Rimonda hanya diam dengan tatapan yang terus menatap ke arahnya.
Apakah ada yang salah dengannya? Atau Rimonda memang kurang kerjaan makanya datang ke tempat ini, jika iya sepertinya dia harus ekstra sabar dengan keinginan Rimonda saat ini.