"Dia merasa bersalah padamu dan ingin memperbaiki hubungannya denganmu"
Ucapan Rimonda terus terngiang-ngiang di kepala Giselle, dia tengah duduk tenang di kamarnya. Menatap ke arah sebuah buku kecil di tangannya, air matanya berjatuhan tanpa permisi membasahi buku yang dia gengam erat itu.
Tidak ada suara selain isakan kecil yang dia tahan dengan baik, ingatan masa lalu itu kembali hadir. Dimana dirinya begitu bahagia bersama sang ayah dan ibunya yang sudah meninggal, apakah mungkin hal seperti itu terjadi lagi. Dia yang tersenyum lebar, menatap wajah bahagia ayahnya seperti dulu.
Kenyataan kembali menghempaskannya, ingatan tentang ayahnya yang menatapnya tajam dan penuh akan amarah itu membuatnya takut. Takut jika sebenarnya semua itu hanyalah sebuah omong kosong belaka, mungkin saja ayahnya itu hanya ingin selamat dari hukuman yang akan dia dapatkan.