Sekitar pukul lima pagi Jihan mengerjapkan ke dua bola matanya dari tidurnya, setelah benar - benar sadar, Jihan beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi untuk segera membersihkan tubuhnya.
Hampir beberapa menit di dalam kamar mandi Jihan sudah selesai dengan mandinya dan tak lupa Jihan mengambil air wudhu karena sudah waktunya sholat subuh.
jihan ke luar dari kamar mandinya, segera Jihan memakai pakaian biasa ala rumahan, setelah memakai pakaian Jihan segera menunaikan sholat subuh nya.
Tak berapa lama Jihan sudah selesai dengan sholatnya Jihan segera melepaskan mukenah nya dan menyimpannya ke dalam lemari.
setelah melepaskan mukenah nya Jihan beranjak pergi dari kamarnya menuju kamar Wisnu.
Jihan jalan menuruni anak tangga satu persatu hingga akhirnya Jihan sampai di lantai bawah, setelah sampai di lantai bawah Jihan jalan menuju kamar Wisnu sang ayah, sesampainya di depan kamar Wisnu tanpa menunggu lama jihan langsung mengetuk pintu kamar Wisnu sang ayah.
Tok...Tok...Tok...
Ceklekkk... pintu terbuka
"Jihan ada apa sayang? pagi- pagi sekali datang ke kamar ayah?" tanya Wisnu heran saat melihat Jihan.
"Tidak apa-apa ayah, Jihan kesini hanya ingin melihat kondisi ayah saja." ucap Jihan.
"Oh... ayah baik- baik saja sayang." ucap Wisnu melihat Jihan.
"Alhamdulillah kalau ayah baik- baik saja Jihan senang, hem.. Ayah sebelum Jihan berangkat perusahaan kita sarapan bersama ya di meja makan." ucap Jihan.
"Iya sayang, kita akan sarapan bersama sayang." ucap Wisnu mengelus rambut jihan.
"Baiklah ayah, kalau gitu jihan mau bersiap- siap dulu." ucap Jihan.
"Iya sayang, bersiap - siaplah." ucap Wisnu tersenyum.
Jihan berlalu pergi meninggalkan kamar Wisnu sang ayah menuju kamarnya kembali, setelah sampai di kamar Jihan menuju lemari pakaian kerjanya. terlihat Jihan memakai jas serta rok sebatas lutut.
Setelahnya Jihan berjalan menuju meja riasnya untuk menyisir rambutnya dan memoles sedikit wajah nya dengan make up, tampak kini jihan sudah terlihat rapi dan cantik.
Kini Jihan berlalu pergi meninggalkan kamarnya setelah memakai sepatunya, tak butuh lama Jihan sampai di lantai bawah rumah, sejenak jihan menemui sang ayah berada di kamarnya untuk mengajak sarapan bersama tapi saat Jihan ingin berjalan menuju kamar Wisnu jihan melihat sang ayah sudah berada di meja makan, langsung Jihan menghampiri wisnu yang berada di meja makan.
"Ayah, sudah dari tadi menunggu Jihan?" tanya Jihan sambil menarik kursi.
"Tidak sayang, ayah baru saja datang." ucap Wisnu melihat Jihan.
"Oh.... Jihan kira ayah dari tadi menunggu Jihan di meja makan." ucap Jihan.
"Tidak sayang, ya sudah mari kita sarapan." ucap Wisnu mengambil piring.
"Iya ayah, Ayah sini piringnya biar Jihan ambilkan untuk ayah." ucap Jihan.
"Baiklah." ucap Wisnu memberi piring ke Jihan.
Terlihat Jihan mengambilkan makanan untuk Wisnu.
"Ini Ayah, makanlah?" ucap Jihan memberikan makanan yg diambilnya kepada wisnu
"Iya sayang, terimakasih." ucap wisnu mengambil makanan yg di berikan Jihan.
"Iya ayah." ucap Jihan.
Selesai mengambil makanan untuk sang ayah, Jihan pun mengambil makanan untuk dirinya sendiri terlihat mereka berdua melahap makanan mereka tanpa ada pembicaraan.
Tak berapa lama melahap makanannya , akhirnya Jihan dan Wisnu selesai dengan makanan nya.
"Ayah, Jihan pamit kerja?ayah jangan lupa minum obatnya ya?" ucap Jihan memeringati Wisnu.
"Iya sayang, ayah akan minum obat setelah ini." ucap Wisnu.
"Baiklah ayah." ucap Jihan beranjak dari duduknya mencium tangan wisnu
"Sayang, nanti jangan lupa jam makan siang kantor kita makan siang bersama?" ucap Wisnu.
"Iya ayah ." ucap Jihan.
Setelah pamit kepada Wisnu Jihan melangkahkan kakinya menuju keluar rumah untuk mengambil mobilnya yg berada di garasi, sesampainya di garasi mobilnya jihan memanaskan mobilnya sebentar dan tak butuh lama Jihan memanaskan mobilnya terlihat jihan langsung melajukan mobilnya menuju perusahaan company fernandez group.
Hampir setengah jam mengendarai mobil nya, kini Jihan sudah sampai di depan perusahaan, segera jihan memarkirkan mobilnya dia area parkiran perusahaan, setelah mobil terparkir jihan melangkah kan kakinya menuju masuk ke dalam gedung company fernandez group
Kini Jihan sudah berada di dalam perusahaan company fernandez, terlihat Jihan menaiki lift untuk mengantar kan jihan menuju ruangannya, tak butuh lama lift terbuka Jihan segera jihan keluar dari dalam lift dan ber jalan menuju ruangannya.
Saat jalan menuju ruangannya Jihan tidak melihat Amel sekretaris nya berada di ruangannya, Jihan tampak melanjutkan langkahnya menuju ruangannya.
Sesampainya didalam ruangannya Jihan langsung duduk di kursi kebesarannya sebagai CEO, Jihan terlihat membuka laptopnya untuk mengecek email yg masuk.
Saat Jihan tengah menatap layar laptopnya, tiba-tiba pintu ruangan jihan di ketuk.
Tok...tok...tok...
"Masuk?" ucap jihan dari dalam masih fokus dengan layar laptop nya.
Yang mengetuk pintu ruangan jihan langsung masuk ke dalam, Jihan yg tadinya fokus ke layar laptopnya teralihkan oleh kedatangan seseorang yg masuk ke dalam ruangannya.
"Amel?" panggil jihan melihat amel di depan pintu dengan membawa setumpuk berkas.
"Iya buk, sebelumnya saya mau minta maaf sama ibuk, saya datang terlambat." ucap Amel berdiri dengan menundukkan wajahnya.
"Tidak apa - apa Amel untuk kali ini, tapi jangan di ulangi sekali lagi?" ucap Jihan tegas.
"Baik buk, saya tidak akan mengulanginya sekali lagi, terima kasih ibuk mau memaafkan kesalahan saya." ucap Amel melihat Jihan.
"Iya amel." ucap Jihan.
"Ini buk berkas yg harus ibu tanda tangani." ucap Amel menyerahkan setumpuk berkas ke meja Jihan.
"Baiklah Amel, kamu bisa kembali lagi bekerja nanti kamu ambil berkas ini setelah saya tanda tangani?" ucap Jihan.
"Baik buk, saya permisi buk." ucap Amel.
"Iya amel, silahkan." ucap Jihan tersenyum.
Amel berlalu meninggalkan ruangan jihan menuju ruangannya, sedangkan Jihan setelah kepergian Amel tampak Jihan kembali fokus menatap layar laptopnya.
Hampir satu jam jihan menatap layar laptopnya kini jihan beralih dengan berkas yg dibawakan amel sekretaris, Jihan pun segera menandatangani berkas nya.
Hingga tak berapa lama menandatangani berkasnya akhirnya Jihan pun sudah selesai dengan menandatangani berkasnya, Jihan segera menyusun rapi berkas yang ia tanda tangani di meja kerjanya. setelah itu Jihan beranjak dari kursinya menuju toilet yg berada di ruangannya.
Setelah selesai ke toilet, Jihan melangkahkan kakinya menuju beberapa koleksi bukunya yang berada di ruangannya, jihan mengambil buku novel kesukaannya yang bergenre romantis, setelah mengambil buku novel nya Jihan kembali ke kursi kebesarannya sebagai CEO dengan tangan kanan nya membawa buku novel nya untuk dibacanya.
Maaf ya kalau author ada kesalahannya 🙏
Komen yang positif biar author tambah semangat!!!
Terima kasih 🙏
Salam manis dari mbak Anggi❤️