Chereads / Dendam Anjani / Chapter 18 - 18. Lihatlah aku..

Chapter 18 - 18. Lihatlah aku..

Setelah seminggu dirawat di rumah sakit Yoan pun diperbolehkan untuk pulang. sebelum pulang ketika ibu Yoan mengurus administrasi, Ayah Yoan pun mengatakan yang sebenarnya kepada Yoan karena melihat kondisi anaknya yang sudah mulai kuat.

"Ibumu mengusir Anjani dari rumah sakit dan tidak memperbolehkan Anjani menjagamu padahal istrimu itu sangat ingin merawat kamu, apalagi ketika ibumu mengetahui kalau Anjani sudah hamil dan dia mengandung bukan anakmu karena ibumu pikir tidak mungkin Anjani hamil oleh mu , karena kalian baru saja menikah . Apalagi setelah Pak Chandra mengatakan kalau Anjani adalah korban perkosaan. ibumu semakin murka dan menyuruh Pak Candra untuk membawa Anjani jauh darimu dan ibumu akan mengurus perceraian mu. "kata ayahnya Yoan membuat ia benar-benar hancur karena walau bagaimanapun juga ia sangat mencintai Anjani. dia mau menerima apapun yang terjadi terhadap Anjani karena dia sangat mencintainya.

Yoan diam-diam kabur dari rumah sakit ketika Ibunya belum selesai mengurus administrasi . dengan alasan hendak pergi ke toilet Yoan pun pergi meninggalkan rumah sakit , dan pergi ke rumah orang tua Anjani. tetapi Yoan tidak menemukan Anjani di sana. hanya ada Malik disana dan Malik memberitahukan kalau Anjani sedang dibawa ke Bandung. ke Villa orang tuanya untuk beristirahat karena Anjani mengalami gangguan jiwa setelah diusir oleh ibunya Yoan.

Yoan benar-benar merasa bersalah karena ibunya Anjani menjadi menderita. apalagi sampai mengalami gangguan jiwa, padahal Anjani sedang hamil dan membutuhkan kasih sayang dan harus dibahagiakan.

Yoan tiba di Villa milik Ayah Chandra setelah diberikan alamat oleh Malik. Setibanya di sana Yoan pun langsung mengetuk pintu dan yang membuka pintu itu adalah ibu Viola.

"Yoan kaukah itu nak?" Tanya ibu Viola sambil memeluk tubuh Yoan , karena Ibu Viola tidak menyangka kalau Yoan bisa kembali sadar dan menyusulnya ke sini untuk mencari Anjani.

"Iya bu.. aku sudah sadar dan dan mulai pulih kembali, Aku benar-benar tidak menyangka Ibuku bisa berbuat seperti itu kepada Anjani . aku baru mengetahui hal itu hari ini . itu pun diberi tahu oleh Ayahku . jika Ayahku tidak menceritakannya Aku tidak akan pernah tahu kalau ibuku tega berbuat seperti itu kepada Anjani."

"Sudahlah, yang terpenting saat ini kamu sudah sadar dan sehat kembali. Anjani juga sudah mulai sehat dan pulih kembali semenjak tinggal di sini dia tidak terlalu banyak pikiran tapi dia tetap memikirkan kamu terkadang dia suka menangis jika sedang teringat kepada kamu. "kata ibu Viola

"Sekarang di mana Anjani Bu? Aku sangat merindukannya. "

"Masuklah Anjani ada di kamar nomer 2, karena kamar ke 1 adalah kamar ibu dan ayah Chandra."

"Baiklah bu, aku ke kamar Anjani dulu aku sudah sangat merindukannya." kata Yoan sambil masuk ke dalam. dan ketika Yoan mengetuk pintu kamar Anjani . Anjani pun membuka pintu kamarnya dia benar-benar kaget melihat suaminya berada di depan matanya.

"Anjani sayang, Aku sangat merindukanmu Anjani " kata Yoan. Anjani merasa dia berhalusinasi melihat suaminya berada di sini dia pun berteriak memanggil ibunya.

"Ibuuu... di mana obat ku ibu... aku bukan hanya merindukan Suamiku Aku bahkan sekarang berhalusinasi bisa melihat Yoan ada di hadapanku."Teriak Anjani.

Viola berlari menghampiri Anjani. " kamu tidak berhalusinasi Anjani kamu memang benar-benar melihat suamimu ini adalah Yoan dia sudah sadar dan pulih kembali Dia mencari Keberadaanmu Titik terendah ketipu kata ibu Viola.

"Lihatlah Aku... ini aku suamimu, yang sangat merindukanmu maafkan semua perbuatan Ibuku kepadamu ,Aku tidak menyangka ia akan memperlakukan kamu seperti itu." kata Yoan.

"Yoan... benarkah kamu Yoan.."Kata Anjani sambil mengelus wajah Yoan.. Yoan kalau ibumu tidak menyukai anak yang aku kandung kita gugurkan saja, aku tidak mau gara-gara anak ini ibumu jadi tak merestui hbungan kita."Kata Anjani sambil menangis.

"husstt jangan berkata seperti itu. menggugurkanitu sama dengan membunuh itu perbuatan dosa, dosa besar malah, dan seumur hidup, kita tidak akan pernah tenang akan terus di hantui perasaan bersalah.. percayalah.. kita harus tetap mempertahankan anak itu, aku akan menyayangi anak itu seperti anakku sendiri, biarkan saja ibuku tidak menyukainya, toh kita yang akan membesarkan dan menyayanginya."Kata Yoan.

"Terimakasih Yoan.. aku, aku sangat mencinbtaimu, jangan pernah tinggalkan aku, kamulah ssemangat hidupku."Kata Anjani.

"Ayo masuklah aku ingin berbaring dan rasanya kepalaku masih pusing."Kata Yoan. yang langsung di papah oleh Anjani masuk ke dalam kamarnya dan berbaring, Viola mengambilkan teh manis hangat untuk menantunya itu.

"Ini minumlah dulu, lalu istirahatlah, biar ibu masakin masakan kesukaan kamu. "Kata Viola sambil berlalu ke dalam kamar. Setelah minum teh manis hangat Yoan merasa sedikit segeran.

"Kapan kamu sadar sayang.. "Tanya Anjani.

"Sudah seminggu yang lalu, aku minta telpon kamu buat Vidio call, ibu bilang hp ku hancur dan mereka tidak bawa hp. hari ini aku boleh pulang karena aku juga sudah mulai bisa jalan dan mulai pulih kembali, ketika ibuku mengurus administrasi ayah menceritakan semuanya dan membantu ku keluar dari Rs aku langsung ke rumah kamu, tapi Malik mengatakan kalau kamu di Villa di Bandung, aku kesini pakai mobil Malik tapi pake sopir ayah kamu."

"Oh begitu, syukurlah kalau kamu sudah mulai pulih. pasti nanti ibumu encari-cari kamu."Kata Viola.

"Aku sudah katakan kepada Malik untuk jangan beritahukan kalau aku menyusulmu ke Bandung, dan jangan beritahukan kalau kamu juga ada disini, aku suruh Malik mengatakan kalau kamu di bawa orang tua mu ke luar negeri. begitu."Kata Yoan.

"Tapi kita tidak apa-apa membohongi orang tuamu."

"Biarlah sampai keadaan kita benar-benar sudah, sehat, kuat baru kita kembali, untuk sementara biar kita pulihkan dulu tubuh kita."Kata Yoan.

Anjani dan Yoan tinggal di Villa bersama kedua orang tua Anjani hingga tiga bulan lamanya sekarang umur kandungan Anjani sudah lima b ulan keadaan Yoan dan Anjani sudah benar-benar sehat dan kuat barulah mereka kembali ke vrumah orang tua Anjani, mereka tidak akan tinggal di Apartement milik yoan lagi tapi ayah Chandra membelikan sebuah rumah di sebelah rumahnya, kebetulan tetangga Chandra menjual rumahnya karena pindah ke Aceh.

Sehingga sekarang Anjani merasa lebih aman dan nyaman dengan penjagaan ketat dari security sehingga tidak sembarangan orang bisa masuk. Jack yang terus memantau merasa senang melihat Anjani lebih sehat dan ceria,apalagi Anjani juga tetap mempertahankan anak dalam kandungannya.

'Baguslah aku tidak akan membunuh suamimu.. sekarang karena dia mencintai anakku ternyata.. kita lihat saja nanti seberapa besar dia menyayangi anakku.. 'gumam Jack dalam hati.

"