Proses Operasi berjalan lancar dan lahirlah seorang putra yang sangat tampan yang mereka beri nama Naufal. Naufal bayi yang sangat menggemaskan, setiap orang yang melihatnya pasti akan merasa sangat senang dan tak pernah bosan memandang wajahnya yang sangat tampan.
Anjani sangat bahagia, hingga tak terasa meneteskan air matanya. air mata kebahagiaan.
Jack yang mengetahui kalau Anjani sudah melahirkan putranya ke dunia ini segera datang ke rumah sakit tersebut Meskipun tidak memperlihatkan kepada mereka kehadirannya. Jack sengaja menyamar agar tidak diketahui oleh keluarga Anjani.
Jack masuk ke ruangan bayi untuk melihat bayinya dia sengaja membayar perawat untuk bisa masuk ke ruangan bayi. Jack menggendong bayinya matanya berkaca-kaca menahan haru melihat wajah bayinya yang sangat tampan dan menggemaskan, bayi itu memang tidak terlalu mirip dirinya lebih condong mirip Anjani.
"Sayang.. ini papa nak.. papa akan selalu menyayangi kamu dan Papa akan selalu melindungi kamu dimanapun kamu berada, meskipun Papa tidak berada di samping kamu tapi Papah akan selalu ada di hati kamu " lalu Tak terasa air mata Jack yang menetes. suster yang memperhatikan Jack ikut larut dalam kesedihaan. cukup lama Jack menggendong bayinya hingga akhirnya Jack memberikan bayi itu kepada suster dan meninggalkan rumah sakit setelah sebelumnya memfoto bayi tersebut dan menjadikannya wallpaper di hp nya.
"Naufal nama yang bagus.. kamu akan menjadi semangat bagi papa nak."Kata Jack sambil mengusap wajah anaknya di layar hpnya.
Anjani yang tengah berbahagia bersama Yoan di datangi oleh ibunya Yoan. mereka datang bersama ayah Yoan juga menjenguk bayi Anjani.
"Untung saja bayi ini mirip Anjani jika mirip laki-laki itu, aku gak berani menggendongnya."Kata ibu nya Yoan yang menyakiti hati Anjani.
"Ibu tolong jangan sakiti istriku dengan kata-kata ibu, jika sekiranya ibu kesini hanya untuk menyakiti istriku sebaiknya ibu tidak usah kesini saja. "Kata Yoan yang terlihat sangat kesal kepada ibunya, di saat dirinya berbahagia bersama Anjani ibunya justru malah mengatakan hal yang membuat Anjani bersedih.
"Ya sudah kalau kamu tidak suka ibu kesini, ibu akan pulang.. "Kata ibu nya Yoan. sambil menarik tangan ayah Yoan dan pergi meningalkan rumah sakit.
"Mas, jangan begitu sama ibu mas, ayo susul ibu mu mas, minta maaf padanya."kata Anjani.
"Tidak, aku tidak mau melakukan itu karena yang aku lakukan adalah benar, biarkan saja ibu pergi karena ibu selalu menyakiti kamu dengan kata-katanya dan aku tidak menyukai ibu berbuat seperti itu kepada kamu."Kata Yoan.
Anjani tidak bisa berbuat apa-apa lagi setelah suaminya berkata seperti itu. karena Yoan masih kesal dengan ibunya yang membuat Anjani hampir saja kehilangan bayinya, dan setelah bayinya lahir dengan selamat malah berkata seperti itu, lebih baik Yoan tidak pernah bertemu dengan ibunya lagi.
Ayah Chandra dan ibu Viola yang baru datang dari kantin mereka habis makan siang membawa nasi dan lauknya untuk Yoan.
"Yoan kamu makan dulu nak, biar kamu selalu sehat apalagi menunggu Anjani di rumah sakit kamu juga harus bisa jaga kondisi tubuh kamu."kata ibu Viola.
"Ya bu makasih.. biasanya berapa hari jika melahirkan secara normal bu, di rawat di Rumah sakitnya?"Tanya Yoan sambil memasukan makanan ke dalam mulutnya.
"Biasanya sih sekitar 5 sampai 6 harian lah.. masa pemulihan dulu nanti boleh pulang seminggu kemudian kontol lagi biasanya sih seperti itu."kata ibu Viola.
"Oh begitu. "kata Yoan.
"Ya bener kamu jangan khawatir tentang pekerjaan di kantor biar ayah yang handle dulu kamu Fokus saja sama anak dan istrimu."kata ayah Chandra.
"Baik ayah terimakasih yah ayah."kata Yoan, dari semenjak sekolah hingga kuliah dan saat ini Yoan merasa keluarga Anjani adalah keluarganya sendiri, ia lebih dekat dengan ibu Viola daripada dengan ibunya sendiri.
*******
Lima hari sudah Anjani di rawat di Rumah sakit dan hari ini di perbolehkan pulang oleh dokter, Anjani sangat senang biasa pulang, Jack akan merasa sangat kehilanan karena biasanya ketika bayi itu di mandikan oleh suster pagi-pagi sebelum di serahkan kepada ibunya, Jack akan melihat dan menggendongnya dulu, dan itu terjadi setiap hari slama lima hari ini. dan ketika Anjani di perbolehkan pulang maka Jack akan kehilangan momen itu.
Jack memeluk dan mencium Naufal.. "Papa gak akan bisa melihat dan memeluk kamu lagi sayang, baik-baik sama ibumu yah nak.. "Kata Jack dengan berat hati menyerahkan Naufal kepada suster.
Anjani dan Yoan di jemput ayah Chandra, Malik datang membawa kado untuk keponakannya yang lucu, "Naufal sayang ini kado dari om buat kamu.."Kata Malik.
"Makasih yah dek.. "Kata Anjani. Ibu Viola juga sangat bahagia dia memberika hadiah sebuah stoller untuk Naufal, Ibu Viola juga sangat memperhatikan makanan untuk Anjani agar bayak air susunya, dia menyuruh pelayan untuk membuatkan sayur daun katuk dan sayur bayam untuk Anjani. Anjani merasa sangat beruntung mempunyai ibu Viola dalam hidupnya.
Hari ini Anjani menjemur Naufal di halaman rumahnya, Jack menyamar memakai topi dan masker memperhatikan dari jauh. "Naufal papa datang nak, kamu bisa merasakan kedatangan papa kan?"gumam Jack. seolah bisa mendengar perkataan Jack Naufal tiba-tiba menangis kencang membuat Anjani merasa kaget bahkan Yoan yang berada di dalam rumah berlari ke luar karena merasa khawatir dengan tangisan Naufal.
"Naufal sayang kamu kenapa nak.."kata Yoan merasa kaget.
Jack bisa melihat ketuluan Yoan menyayangi anaknya. Yoan menggendong Naufal, Naufal yang merasakan nyaman dalam gendongan Yoan meski berbeda dari papanya yang selama ini menggendongnya setiap pagi setidaknya Naufal merasakan pelukan seorang ayah, apalagi Yoan memang sering menggendong Naufal sehinga Naufal juga mengenali Yoan.
Sore hari Yoan menggendong Naufal di luar karena Anjani sedang beristirahat seharian lelah mengasuh Naufal. tiba--tiba Naufal menangis, Yoan berusaha menenangkan Naufal sambil bersenandung, dan itu cukup berhasil membuat Naufal berhenti menangis.
"sayang kamu jangan rewel yah, kasian ibumu pasti sangat kelelahaan mengasuh mu.'Kata Yoan. sambil menggendong Naufal masuk ke dalam.
"Naufal nangis sayang?"Tanya Anjani.
"Iya sayang.. tapi sekarang udah berhenti kok.. anak ini memang suka ngagetin kalau nangis suka kenceng banget."kata Yoan.
"Iya sayang mirip aku waktu kecil kata ibu Viola aku juga suka gitu kalau nangis waktu kecil. suka ngagetin."
"Oh pantesan kalau begitu, "
Setelah satu minggu Anjani kontrol jahitan ke Rumah sakit sambil membawa bayinya untuk kontrol, dan imunisasi.. Dokter mengatakan kalau Anjani jahitannya bagus sudah kering, dan bayi Naufal juga di beri imunisasi bcg. setelah itu mereka pulang, di parkiran mereka bertemu Jack, saat itu Yoan sedang mengambil mobil dan Anjani menunggu di depan Rumah sakit, dan kesempatan itu di pergunakan Jack untuk melihat wanita yang dia cintai juga anaknya.
"hai Anjani apa kabar? bolehkah aku melihat bayiku."Tanya Jack. bagaikan di hipnotis Anjani menyerahkan bayinya kepada Jack ntuk di gendong. Jack pun mencium naufal, dan Naufal merasa nyaman dalam pelukan Jack. saat ini Anjani sedang mengalami DILEMA...
"