Setelah selesai syuting pukul delapan malam --waktu yang lebih awal dari biasanya-- Ronan dan Roselyn diminta pak sutradara agar tidak pulang lebih dulu. Mereka ingin mengadakan pertemuan lagi membahas masalah rumor yang beredar di media tentang Roselyn. Tentu saja, Roselyn menuruti perintah dari pak sutradara, bukan karena Roselyn seorang yang menuruti sembarang orang. Tapi karena membutuhkan sesuatu darinya.
Roselyn tengah duduk di kursinya di ruangan yang biasa ia tempati. Riangan itu berisi para pemain figuran. Tak seperti Ronan dan Sarah yang berada di ruangan lain khusus artis terkenal. Sungguh sebuah diskriminasi, bukan? Tapi bagi Roselyn tidak masalah dengan itu karena ia tak terlalu memedulikan status dalam melaksanakan syuting, baginya sudah menjadi bagian dari fim itu saja sudah merupakan anugerah. Karena itu ia selalu tak meminta fasilitas yang berlebihan pada pihak production house.
"Rose, kau tak siap-siap untuk pulang?" tanya Jessi --sala satu pemain penganti.