"Selamat pagi Rose ... " bisik Ronan tepat di telinga Roseeyn.
Roselyn hampir saja bergidik karena saking dekatnya suara itu di telinganya hingga hembusan nafas Ronan menyapa daun telinganya. Ronan mengecup pundak mulus Roselyn.
"Apa kau masih tidur, sayang?" bisiknya lagi.
"Selamat pagi Ronan, " sahut Roselyn canggung.
Tak dapat Roselyn duga, ternyata ia bisa melakukannya dengan Ronan semalam. 'Aku pasti sudah gila!' rutuk Roeslyn dalam hati.
Ronan membalikkan tubuh Roselyn yang berada di kungkungan tangannya. Ia ingin melihat wajah pagi hari Roselyn, setelah pergumulannya semalam.
"Kau cantik, Rose. Aku mencintaimu," ujar Ronan lalu mengecup kening Roselyn.
Roselyn tersenyum tipis. Ia tak tahu harus merespon apa. Rasa malu di hatinya mendominasi. Otaknya bahkan tak bisa berpikir jernih.
"Aku suka wajahmu yang memerah ini, seperti saat semalam. Kau nampak seperti bidadari," rayu Ronan.
