Ruby tengah memilih baju di kamarnya. Setelah beristirahat akibat kurang tidur semalam, sore hari ia mulai mempersiapkan diri. Ia takut mengecewakan Reino dengan berpenampilan yang tak sepadan dengan Reino.
Reino adalah laki-laki yang selalu mengutamakan kesempurnaan penampilannya. Ia selalu tampil menawan kapanpun dan di manapun.
"Haish Ruby … kau sama sekali tak punya baju yang bagus. Semua gaun ini nampak usang," keluh Ruby.
Ruby duduk lemas di tepi ranjang. Wajahnya murung karena gelisah memilih penampilan untuk malam ini.
"Ruby … boleh mama masuk?" tanya nyonya Emmy.
Nyonya Emmy sebenarnya sudah memerhatikan Ruby sejak tadi dari pintu kamar Ruby yang terbuka sedikit. Ia merasa kasihan pada anak semata wayangnya itu.
"Boleh ma, masuk saja," ujar Ruby.
"Kau sedang apa? Haish … kamar kau berantakan sekali. Apa yang kau cari Ruby?" tanya nyonya Emmy sambil memindai seisi kamar Ruby yang berantakan.
