Ronan membukakan pintu mobil untuk Roselyn. Biar bagaimanapun sikap gentleman sudah ada dalam darahnya.
"Terima kasih," lirih Roselyn.
Setelah kembali membantu Roselyn memakaikan sabuk pengaman, akhirnya Ronan menggeser perseneling dan langsung menginjak pedal gas secara perlahan.
Cuaca sore ini nampak sangat cerah. Meski terbilang sudah sore, tapi cahaya matahari masih sangat terik dan menyilaukan mata. Ronan mengambil kacamata hitam miliknya dari atas dashboard. Lalu memakainya menggunakan tangan kirinya karena tangan kananya tengah sibuk memegang kendali mobil.
Roselyn melirik sekilas kegiatan Ronan. Hatinya sedikit berdesir saat ujung matanya menangkap sosok Ronan yang semakin tampan dengan memaki kacamat hitam seperti itu.
"Ada apa?" tanya Ronan. Ia memergoki, Roselyn yang tengah curi-curi pnadnag ke arahnya.
"Ah, ti-tidak ada apa-apa," sahut Roselyn gugup sekaligus malu.
"Kau jcantik hari ini,"
