"Apa kau ingin tahu jawabanku, Ronan?"
Sekian lama menunggu jawaban dari Ronan, tetapi Billy masih belum mendapat jawaban apa pun. Dia pun menyegerakan kegiatan mengganti bajunya, kemudian segera mengecek keluar bilik guna memastikan apakah sahabatnya itu masih ada di dalam kamar ganti atau tidak.
Ternyata masih.
Tampak Ronan sedang menunduk sambil berdiri. Kedua tangannya mengepal di samping paha. Jelas sekali dia berusaha menahan emosi.
Melihat pemandangan tersebut, Billy jadi merasa ngeri sendiri. Dia lantas berpikir, apakah nanti Ronan akan berbuat macam-macam padanya? Semacam menghajar Billy secara membabi buta, mungkin?
Billy bergidik. Apakah ini akan menjadi akhir dari hayatnya? Mengapa sangat ironis sekali jalan hidup ini? Ternyata, nyawa seseorang bisa sangat mungkin dibawa oleh sahabat terdekatnya sendiri.
"Apa kau baik-baik saja, Ron?" tanya Billy aku takut-takut. Dia bahkan tidak berani melangkah lebih dekat kepada Ronan.