Gara-gara mimpi indahnya semalam, Billy bangun dari tidur dengan semangat menggebu-gebu. Rasanya dia tidak sabar untuk mengorek informasi lebih banyak lagi dari Roy.
Billy cepat-cepat naik ke atas ranjang Roy. Ia lalu mengguncang tubuh bocah tersebut, membangunkannya seperti sedang terjadi kebakaran.
"Roy! Bangun Roy!" bisik Billy sambil terus mengguncang-guncang tubuh Roy. Dia tidak bisa bicara keras-keras sebab anak-anak lain masih tertidur juga. Kamar tersebut berisi tiga buah ranjang dua tingkat, dan setiap ranjang berisi dua orang anak. Berarti Billy harus menjaga empat telinga lain agar tidak terganggu oleh suaranya.
Karena terus-menerus didesak, akhirnya Roy membuka mata dengan terpaksa. "Ada apa sih, Bil?" tanyanya dengan suara serak khas bangun tidur.
Billy menunjukkan wajah termanis yang bisa dia buat. "Obrolan kita semalam. Bisakah kita melanjutkannya sekarang?"