Sebelum benar-benar memasuki kastil Galinea, Vanetta menghela napas panjang. Dia mesti menyiapkan mental dan fisik sebaik mungkin, sebab proses pemusnahan ini membutuhkan energi yang tidak sedikit. Jika sampai berhenti di tengah jalan, maka semua akan berakhir percuma. Bukan hanya empat sekawan yang tidak bisa kembali ke alam nyata, melainkan juga Vanetta tidak akan memiliki kesempatan lain untuk memusnahkan Galinea selamanya.
Tap, tap, tap ....
Suara langkah kaki Vanetta bergema di sepanjang lorong kastil yang baru pertama kali ia masuki itu—atau jangan-jangan dia pernah memasuki kastil ini dulu, tapi dia tidak ingat?
Ah, Vanetta tidak mau terlalu memikirkannya. Dia mesti bergegas menyelesaikan misinya.
Vanetta menutup mata rapat. Dia menggunakan tenaga dalamnya untuk mencari di mana saja Galinea meletakkan bola-bola kristal berisi para penyihir baik dan jahat yang dia serap energinya untuk kepentingan pribadi.