Roselyn bertanya-tanya, benarkah nama tokoh utama dalam dongeng itu adalah Vanetta? Jika iya, apakah ini semua saling berhubungan dengan dongeng tersebut?
Tangisan Roselyn telah berhenti. Dia kini sibuk berkutat dengan pikirannya sendiri. Berusaha menggali satu demi satu ingatan yang telah tertumpuk dengan ingatan-ingatan lainnya.
Roselyn masih terus merenung sampai suara Ronan memecah konsentrasinya, "Para gadis!" tegur pria tampan tersebut, meminta perhatian Roselyn dan Ruby. Ruby sendiri masih tenggelam dalam keputusasaannya. Kelopaknya dibasahi air bening.
"Ada apa, Ronan?" tanya Roselyn dingin. Jujur saja, dia jengkel Ronan berani menginterupsi lamunannya seperti itu.
"Sebaiknya kita jangan berdiam diri di sini terus."