Ruby mondar mandir di dalam kamar mandi. Sejak sampai di rumah, ia tidak bisa tenang barang sedetik pun. Ucapan Reino sebelumnya terus terngiang-ngiang di telinganya.
"Aduh … bagaimana ini? Reino memintaku tidur bersama. Apakah ini adalah akhir dari nasib Ruby yang mempertahankan keperawanannya," gumamnya gelisah.
Julukan si kuno, cupu dan purba sangat lekat pada diri Ruby. Pasalnya ia tak seperti kebanyakan teman-temannya yang menganut aliran sex bebas. Bukan Ruby tak ingin mencicipi hal yang sering dielu-elukan teman-temannnya sebagai kenikmatan surga dunia, tapi Ruby tak bisa. Jangankan menikmati nikmat surga dunia. Berdekatan dengan laki-laki ia masih agak canggung. Mungkin bisa jadi, psikologinya terganggu terhadap lawan jenis adalah akibat dari kekecewaannya pada sosok laki-laki yang dimunculkan nyata oleh ayah kandungnya.