Pria berusia tiga puluh tahun itu mengangguk mengerti dan tidak mempermasalahkan apa pun lagi.
Tentu saja, karena Qiu Fengye juga memiliki seorang kekasih, jadi ia secara alami memahami Chu Weixu meskipun ia sedikit menggodanya dengan senyuman mengejek. Kemudian, Qiu Fengye menoleh ke seorang wanita berambut pendek yang duduk di atas sepeda motor, berkata kepadanya dengan nada halua, "Qiao Ye sayang, tolong ambilkan kunci motor Weixu di laci."
Wanita itu sangat patuh. Ia segera berdiri dan mengambil kunci motor Weixu di dalam laci begitu Qiu Fengye meminta padanya tanpa mengeluh. Setelah itu, wanita itu melemparkannya ke arah Qiu Fengye.
Chu Weixu menyeringai geli begitu sebuah pemikiran melintas di benaknya. Ia bertanya kepada wanita itu, membuat orang-orang di tempat itu tak dapat menahan tawa, "Kakak Qiao, omong-omong, kapan aku bisa memanggilmu kakak ipar?"