Setelah melewati jalan yang panjang dan lebar, sebuah motor sport hitam 250cc berhenti tepat di depan sebuah kedai mie. Segera setelah itu, dua pria berpenampilan serasi keluar dari kendaraan mereka, membawa keakraban yang dapat dikenali—suasana lama yang telah lama hilang di tempat itu.
Lampu di kedua sisi kedai mie tersebut redup, memperlihatkan bentuk sederhana yang familiar—tampaknya tidak berubah sejak kunjungan terakhir mereka.
Di depan kedai mie itu, ada pamflet berdiri, bertuliskan Kedai Mie Xian Pen Pen oleh Keluarga Li dengan gambar besar semangkuk mie, dan di sampingnya ada wajah babi yang tersenyum; nama akrab yang bahkan tidak pernah berubah; yang membawa kenangan tak terlupakan dari sejak bertahun-tahun yang lalu.