Selama dipenjara, ia tidak memikirkan apa pun selain Ai Zhiyi yang sendirian di luar sana. Karena Chu Weixu tidak pernah meninggalkan Ai Zhiyi untuk waktu yang lama, ia terus-menerus mengkhawatirkan Ai Zhiyi yang harus sendirian.
Mengingat kejadian itu, senyuman sinis muncul di wajah Chu Weixu.
Tidak ada yang mengetahui apa yang sedang dipikirkan Chu Weixu saat ini, tetapi raut wajahnya menunjukkan bagaimana ia hidup tanpa penyesalan sedikit pun dalam dirinya atas tindakan kekerasan yang telah ia lakukan hanya untuk membela diri dan kekasihnya.
Bukankah itu perlu? Tidak ada yang bisa menerima secara untuk terus direndahkan seperti itu. Tentu, marah adalah hal manusiawi!
Chu Weixu tidak perlu menyesali tindakannya walaupun orang-orang atau bahkan Ai Zhiyi selalu memintanya untuk meratapi tindakannya. Orang-orang selalu memikirkan temperamen buruknya dan mengkhawatirkannya seperti seseorang yang berpotensi mengacaukan apa pun.