Xiao Yi lantas berjalan dengan pelan ke dalam kamar mandi untuk mencuci wajahnya. Rasanya panas setelah apa yang terjadi hari ini.
Tidak lama kemudian terdengar bel pintu yang berbunyi.
"Siapa yang datang? Apakah Tuan Li? Seharusnya ia tidak perlu mengetuk pintu jika ingin masuk," ujar Xiao Yi.
Dengan langkah kaki yang masih terasa agak kaku, Xiao Yi berjalan ke arah pintu untuk membukanya. Ia mengira Li Zheng Yu sudah kembali.
Ceklek ….
Xiao Yi merasakan ada sebilah pisau yang menghunus dadanya hingga menembus ke jantung saat melihat siapa yang berdiri di depannya. Hampir saja tubuhnya sempoyongan dan terjatuh jika tidak berhasil menyeimbangkan diri.
Dengan begitu tega dan tidak memiliki perasaan, Xiao Ling berdiri di depannya sambil bergelayut manja di lengan Yu Chen.
Luka yang sudah Xiao Yi kubur rapat-rapat kini mulai terbuka kembali dan rasanya sangat perih.