Liu Qiang tersenyum saat melihat Xiao Yi sudah berdiri di sana.
"Nona, sepertinya dia hendak merencanakan kejahatan di rumah ini," terang Yuwen dengan perasaan curiga.
"Pergilah, aku mengenalnya. Biarkan aku yang mengurusnya," ujar Xiao Yi.
Yuwen hendak menolak untuk pergi tapi tatapan tajam Xiao Yi membuatnya tidak berkutik lagi.
"Maaf, malam-malam aku sudah mengganggu kalian. Aku tadi baru saja pulang dari kantor, tidak tahu kenapa aku justru berhenti di sini," terang Liu Qiang tanpa memperlihatkan apa yang ada di belakang punggungnya.
"Kau sudah bekerja?" tanya Xiao Yi. Pura-pura tidak mengetahui yang sebenarnya.
"Sudah, aku sangat senang sudah diterima bekerja. Apakah kau tahu dimana aku melamar kerja?" tanya Liu Qiang dengan penuh semangat. Berharap sekali Xiao Yi menebaknya.
"Dimana?" Xiao Yi menaikkan sebelah alisnya.