Beberapa hari kemudian.
Hari ini Qin Lan akan pergi dari rumah itu. Xiao Yi ikut sedih karena kepergiannya. Meski sempat terjadi perselisihan di antara mereka. Namun Qin Lan orang baik.
"Apakah kau akan pergi? Bagaimana dengan Mei-Yin jika nanti menanyakanmu?" ujar Xiao Yi dengan sendu.
"Aku yakin kau bisa menjawabnya. Lagi pula selama ini dia lebih dekat denganmu." Qin Lan tersenyum lalu menepuk pundak Xiao Yi pelan.
"Jika ada waktu libur berkunjunglah kembali rumah ini," tukas Xiao Yi sembari terisak-isak.
"Tentu saja, kita tidak terlalu jauh. Kau juga bisa mengunjungiku jika rindu," balas Qin Lan.
Zhaoxing ikut sedih melihat dua wanita di depannya. Meski tidak meneteskan air mata tapi terlihat sekali dari raut wajahnya yang muram.
"Bolehkah aku ikut mengantar?" tanya Xiao Yi penuh harap.
"Bukannya aku tidak memperbolehkan. Kau harus istirahat seperti kata dokter kemarin. Menurutlah agar anak kita bisa lahir dengan sehat," tukas Qin Lan.