Beberapa hari kemudian.
Chuna Railway Construction.
Qin Lan sudah menjalankan operasinya. Ia berhasil selamat dan kondisinya semakin jauh lebih baik.
Xiao Yi tidak tahu harus sedih atau bergembira mengenai hal itu. Katanya kemungkinan kecil Qin Lan untuk sembuh. Namun kenapa justru sekarang sebaliknya?
"Apa yang kau pikirkan?" Li Zheng Yu meletakkan berkas-berkas di mejanya lalu duduk di sebelah Xiao Yi yang tampak sedang melamun.
"Tidak ada," sahut Xiao Yi dengan wajah masam.
"Katakanlah, aku tidak suka jika kau berbohong," tukas Li Zheng Yu.
"Apakah salah jika aku kesal karena Qin Lan masih hidup?" tanya Xiao Yi dengan jujur.
Li Zheng Yu menautkan kedua alisnya. Istrinya memang terlalu jujur akan hal itu.
"Apakah kau berharap jika dia mati?" Li Zheng Yu balik bertanya.
"Sudahlah, aku tidak ingin membicarakannya." Xiao Yi bangkit berdiri lalu meraih tasnya.
"Mau kemana?"
"Aku bosan dan butuh hiburan," sahut Xiao Yi sembari mengerucutkan bibirnya.