Xiao Yi membolak-balikkan majalah yang ada di tangannya. Menunggu Li Zheng Tu yang tengah membersihkan diri di kamar mandi.
Sebelum keluar Xiao Yi membulatkan tekad untuk membujuk Li Zheng Yu. Dia tidak mau dicap sebagai wanita yang tidak memiliki hati nurani.
Setelah beberapa saat Li Zheng Yu akhirnya keluar hanya mengenakan handuk. Sisa-sisa air mengalir dari rambutnya mengalir melewati lehernya.
Xiao Yi memberikan piyama yang sudah disiapkan untuk suaminya.
"Terima kasih, kau memang istri terbaik," puji Li Zheng Yu tak henti-hentinya.
"Tidak usah terlalu berlebihan, sudah sepantasnya aku melakukan hal itu. Wanita mana saja pasti bisa melakukannya," ujar Xiao Yi sembari membantu Li Zheng yu untuk mengenakan pakaiannya. Mengancingkan bajunya hingga rapi.
"Tapi hanya kau yang paling tulus," ungkep Li Zheng Yu.
Li Zheng Yu membopong tubuh Xiao Yi lalu membaringkannya di atas ranjang. Ia malam ini ingin menyembuhkan rasa lelahnya.