Hanya gara-gara Huanran hubungan Li Zheng Yu dan Xiao Yi menjadi rumit lagi. Rasanya pria itu ingin menyerah saja. Namun mungkin inilah cobaan yang dihadapi. Sungguh tidak semulus yang dibayangkan.
Xiao Yi hanya berbaring di kamar hotel setengah harian. Sedangkan Li Zheng Yu sedang mengadakan pertemuan dengan kliennya. Kali ini Xiao Yi menolak ikut karena masih kesal.
"Kenapa pria sangat menyebalkan?" gerutu Xiao Yi sembari menunjuk ranjang kuat-kuat. Sekuat apapun tentu saja tidak akan terasa sakit sama sekali.
Xiao Yi membenamkan kepalanya di bawah bantal. Hatinya masih diselimuti amarah hingga untuk sarapan saja sudah tidak selera.
Ceklek …
Li Zheng Yu melepas jasnya lalu menyampaikannya di atas sofa. Pandangannya mengamati Xiao Yi yang sedang menggerakkan kakinya dalam posisi tengkurap.
"Apakah kau masih marah?" bisik Li Zheng Yu sudah tepat berada di sisi Xiao Yi. Tangannya sebelah digunakan untuk merangkul pinggangnya.