Semua yang ada di meja makan tersebut terlihat sangat bahagia kecuali abah Rahman.
Jadi yang bersenang-senang hanya Putri dan istrinya saja karena mereka hanya bertiga tidak lebih.
Meskipun Fatimah terlihat sedang membanggakan Fikri yang ternyata adalah orang baik dan perhatian pada dirinya sedikitpun abahnya tidak ikut menimbun hanya diam dan memperhatikan gelagat bicaranya saja seolah-olah beliau mengetahui bahwa ada maksud terselubung dibalik cerita Putri nya.
Ternyata benar saja selesai makan malam Fatimah langsung menemui abahnya setelah membantu uminya membereskan dapur meja makan dan mencuci piring piring kotor bekas makan mereka bertiga.
"Assalamualaikum Abah Apakah sekarang apa sedang sibuk?" tanya wanita itu.
"Tidak. Kenapa? Apakah ada yang ingin kamu tanyakan? Jika memang Iya cepat katakan!" jawab pria paruh baya tersebut, dari ekspresi dan nada bicaranya menunjukkan dengan begitu mencolok bahwa dia mengerti apa maksud dari dokternya menemuinya.